news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Timses Jokowi: Munajat 212 Tercederai Nuansa Kampanye

22 Februari 2019 11:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah Munajat 212 melaksanakan zikir bersama di Monas, Jakarta, Kamis (21/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah Munajat 212 melaksanakan zikir bersama di Monas, Jakarta, Kamis (21/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Ace Hasan Syadzily mengomentari aksi Munajat 212 yang berlangsung kemarin, Kamis (21/2) malam. Ace menyayangkan acara tersebut tercederai oleh nuansa kampanye.
ADVERTISEMENT
"Sungguh mulia acara tersebut. Namun, ternyata acara itu dicederai dengan nuansa kampanye," kata Ace dalam keterangannya, Jumat (22/2)
Hal itu menurut Ace, dibuktikan dengan salam ‘dua jari’ Fadli Zon, orasi Zulkifli Hasan yang tendensius kampanye. Serta kehadiran tokoh-tokoh Ijtima Ulama yang mendukung Capres 02.
Ace menuturkan, TKN memandang acara doa bersama sangat positif walaupun nuansa politisnya sangat tak bisa dihindarkan karena memakai embel-embel angka 212 itu.
"Namun, jika doa bersama itu ternyata dipergunakan sebagai momentum untuk menyampaikan pesan-pesan politik, itu berarti sudah keluar dari nawaitunya," ucapnya.
Wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Oleh sebab itu, Ace mengatakan, dengan melihat nuansa politik dalam acara itu patut diduga acara itu merupakan bagian dari politisasi agama dan kampanye politik.
ADVERTISEMENT
"Apalagi penyelenggara acara tersebut merupakan tokoh-tokoh yang selama ini dikenal pendukung capres tertentu," katanya.
Lebih jauh, Ace menilai, masyarakat juga sudah cerdas dalam menilai acara-acara seperti itu apakah mengandung nuansa politik atau tidak. Oleh karenanya, Ace meminta Bawaslu untuk bertindak sesuai kewenangannya.
"Tak harus menunggu laporan karena Bawaslu DKI sendiri memantau langsung acara itu. Terlalu kentara bahwa acara itu berbau politik dengan yel-yel seperti kampanye," tegas Ace.