Timses Jokowi: Pidato Prabowo Hanya Daur Ulang Isu

15 Januari 2019 15:51 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate. (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
ADVERTISEMENT
Timses Jokowi-Ma'ruf mengkritik pidato kebangsaan capres Prabowo Subianto yang dianggap hanya mendaur ulang isu yang sudah disampaikan selama tiga bulan kampanye. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, menilai dalam pidato tersebut banyak data yang kurang akurat.
ADVERTISEMENT
"Apa yang disampaikan Prabowo dalam pidato kebangsaannya semalam hanya mengangkat atau mendaur ulang isu-isu yang selama tiga bulan disampaikan," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).
"Apa yang disampaikan Pak Prabowo kemarin tidak berbasis data akurat, hanya berbasis penggalan-penggalan data untuk menjustifikasi pendapatnya," imbuhnya.
Johnny juga menilai, Prabowo terkesan hanya membuat satu daftar panjang dari kumpulan data tersebut. Data tersebut, kemudian dibuat seolah-olah benar-benar terjadi, namun tanpa ada solusinya.
Prabowo Subianto (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Membuat satu daftar panjang terhadap permasalahan bangsa, seolah-olah itu masalah real, tapi tidak ada solusi konkretnya," ucap Johnny.
Senada dengan Johnny, jubir TKN Ace Hasan Syadzily menilai pidato Prabowo tak memiliki nilai tawar baru jika dibandingkan dengan visi-misi Jokowi-Ma'ruf. Dalam visi-misinya, setelah pembangunan infrastruktur selesai, Jokowi-Ma'ruf akan fokus membangun SDM.
ADVERTISEMENT
"Kita selama satu periode membangun infrastruktur. Walaupun, sebagian kecil kita juga pada aspek pembangunan SDM. Tapi titik poin kita untuk lima tahun akan datang adalah pembangunan sumber daya manusia," kata Ace.
Menurut Ace, dari awal hingga akhir pidatonya, Prabowo terkesan menggambarkan kondisi Indonesia yang tengah krisis untuk menciptakan kesan dirinya adalah penyelamat bangsa. Padahal, tidak ada hal baru yang ditawarkan oleh Prabowo dalam paparannya.
"Menurut saya itu dramatisasi, situasi yang sesungguhnya tidak seperti yang disampaikan. Ini bagian komunikasi politik yang dibangun pihak Prabowo, seakan krisis is our brand. Sehingga dia ingin menampilkan dirinya penyelamatnya," pungkasnya.