Timses Jokowi: RI Butuh Kepemimpinan Sipil yang Dekat dengan Rakyat

18 Oktober 2018 17:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abdul Kadir Karding (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Abdul Kadir Karding (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai saat ini Indonesia lebih tepat dipimpin oleh figur berlatar belakang sipil. Karding menganggap, kepemimpinan berlatar belakang militer sudah tidak cocok diberlakukan di NKRI.
ADVERTISEMENT
"Bagi kami, Indonesia ini butuh kepemimpinan yang sipil. Butuh kepemimpinan dekat dengan rakyat," kata Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/10).
"Nilai-nilai keprajuritan dalam konteks apalagi ketentaraan itu menurut saya sudah tidak cocok lagi zaman sekarang," sambung Politikus PKB itu.
Karding lantas mencontohkan gaya pemerintahan Jokowi. Pola kepemimpinan mantan Wali Kota Solo itu, kata Karding, lebih disukai dan bisa dibuktikan ketika sering blusukan ke masyarakat.
"Saya menyaksikan (ketika) mendampingi ke daerah gempa di Sulteng itu, setiap ada kerumunan massa, Pak Jokowi turun berdialog, tanpa itu direncanakan. Artinya memang menyatunya pemimpin dan rakyatnya," jelas Karding.
Di Pilpres 2019, rival Jokowi, Prabowo Subianto, merupakan mantan Danjen Kopassus yang besar di Orde Baru. Karding menganggap, semangat reformasi justru terwujud untuk mengubah kepemimpinan militeristik Orba.
ADVERTISEMENT
"Toh, kita melakukan reformasi itu 'kan untuk mengoreksi zaman Pak Soeharto dulu. Itu saya kira tanggapan saya, saya kira tidak tepat," tutup Karding.