Timses: Jokowi Sebut Tabok sebagai Warning Kampanye Negatif

24 November 2018 7:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan Iriana Hadiri Maulid Nabi di Pekalongan (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Iriana Hadiri Maulid Nabi di Pekalongan (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Setelah sontoloyo, genderuwo, kini Jokowi melontarkan kata 'tabok'. Jokowi kesal terhadap isu PKI yang kerap dialamatkan kepadanya. Bahkan, Jokowi mengaku ingin mencari penyebar kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal ini, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Usman Kansong menilai pernyataan Jokowi itu sebuah peringatan dari Jokowi.
"Sama seperti kasus sontoloyo genderuwo itu juga kan warning kepada mereka yang sering menggunakan data yang tidak valid," kata Usman kepada kumparan, saat dihubungi, Sabtu (24/11)
"Itu kan warning sebetulnya, yang menggunakan hoaks juga, yang kampanye-kampanye negatif. Itu warning sebetulnya kepada mereka," tambahnya.
Usman menganggap isu PKI sebuah ancaman kepada Jokowi. Ia memberi contoh kasus obor rakyat saat pemilu 2014 lalu. Menurut Usman, saat itu isu PKI yang dihembuskan obor rakyat membuat elektabikitas Jokowi turun dan cukup mempengaruhi masyarakat.
"Ini mengancam, di 2014 kan ada pengalaman obor rakyat misalnya. Itu kan membuat di survei (Jokowi) elektabilitasnya turun. Itu mempengaruhi orang," jelasnya.
Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Usman Kansong. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Usman Kansong. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Usman berpandangan diksi-diksi yang digunakan Jokowi yang cenderung kontroversial tak akan membuat elektabilitas Jokowi turun. Sebab, Usman menilai pemilih Jokowi cenderung solid.
ADVERTISEMENT
Bahkan, bagi pemilih yang tadinya tidak menjatuhkan pilihan pada Jokowi, Usman yakin dengan pernyataan-pernyataan Jokowi bisa jadi akan menjatuhkan pilihan pada calon petahana tersebut karena ternyata mantan Gubernur DKI Jakarta juga bisa tegas dan dapat pula memberi peringatan.
"Pemilih Jokowi itu sudah solid artinya tidak mungkin berubah, itu tinggi jauh dibandingkan sebelah. Jadi, sangat tidak mengurangi elektabilitas," pungkasnya.
Ucapan tabok yang dilontarkan Jokowi keluar karena ia geram dengan adanya foto hoaks yang tak masuk akal seolah-olah diriny berdiri di samping tokoh PKI DN Aidit yang tengah berpidato pada tahun 1955.
Pasalnya ia lahir di tahun 1961, sementara foto itu diambil enam tahun sebelum dirinya lahir.
"Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul," ucap Jokowi saat berpidato dalam rangka penyerahan sertifikat kepada masyarakat di Lapangan Tennis Indoor Pemda Lampung Tengah, Jumat (23/11)
ADVERTISEMENT