Timses Jokowi soal Sandi Ogah Debat Ma'ruf: Biar Disebut Anak Baik

11 Februari 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jhonny Plate Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jhonny Plate Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno sempat mengungkapkan tak ingin berdebat dengan cawapres nomor urut 02 Ma'ruf Amin, karena harus menghormati ulama.
ADVERTISEMENT
Namun, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin Johnny G Plate, menilai hal ini tak lebih dari sekadar manuver politik agar terlihat seperti anak baik. Dalam debat, menantang bahkan saling mengkritisi wajar.
"Ya namanya juga manuver politik," kata Plate di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/2).
Plate menilai, debat bukan soal mengkritik figurnya, melainkan konsep untuk bangsa dan negara. Sekjen Partai NasDem itu menilai langkah Sandi tak mau berdebat dengan Ma'ruf hanya untuk mengambil hati masyarakat.
"Untuk memberikan seolah-olah anak baik, terhadap seniornya. Ini adalah cara berpikir, mindset kita terkait dengan kebutuhan negara," ucap Plate.
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno bersalaman dengan calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin jelang debat pertama Pilpres 2019. Foto: Instagram/@sandiuno
Plate menegaskan, yang mau diadu saat debat adalah gagasan para kandidat. Oleh sebab itu, jangan membawa perasaan. Substansi debat, menurut Plate, adalah visi, misi, dan program.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, Plate mengungkapkan Jokowi-Ma'ruf tak akan baper (bawa perasaan) selama debat Pilpres 2019 dilaksanakan.
"Siapa yang baper, ini tokoh-tokoh berpengalaman semua kok. Pak Jokowi, Pak Kiai berpengalaman," tegas Sekjen NasDem itu.
Sebelumnya, debat ketiga Pilpres 2019 pada 17 Maret nanti, akan mempertemukan khusus cawapres, Ma’ruf Amin vs Sandiaga Uno. Sandi menyatakan tak akan menyanggah Ma'ruf karena dia ulama meski rival harus dihormati.
“Yaitu tidak bisa saya akan tampil apa adanya. Saya memang ada Pak Kiai, saya akan hormat dan mungkin lebih menyampaikan apa pendapat kita. Tapi tidak akan mendebatkan apa yang disampaikan Pak Kiai,” kata Sandi di Jalan Jenggala, Jakarta Selatan, Minggu, (10/2).
Sandi menyebut, ada adab dalam Islam agar menghormati ulama. Meski, posisi itu tentu bisa jadi tak menguntungkan karena seyogyanya perdebatan adalah saling sanggah dan serang.
ADVERTISEMENT
“Ini akan menyulitkan posisi saya untuk tanggal 17 Maret karena akan ada debat. Di dalam adab yang saya diajarkan itu ulama atau kiai besar seperti kiai Ma'ruf harus kita muliakan tidak bisa kita debat dengan pak kiai,” ujar Sandi.