Timses Jokowi Tertawa Respons Usul Sandi Ubah Debat Jadi Sumbang Saran

24 September 2018 11:46 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di acara peluncuran lagu #2019PrabowoSandi, Jakarta Minggu, (23/09/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di acara peluncuran lagu #2019PrabowoSandi, Jakarta Minggu, (23/09/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno, mengusulkan agar KPU mengubah konsep debat pilpres menjadi sumbang saran. Hal ini menurutnya untuk mengurangi gesekan antara masing-masing pendukung.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago, tertawa dan menyebut usulan itu dikeluarkan karena pihak oposisi baru akan mengeluarkan program baru.
"Sumbang saran? Kalau sumbang saran kan pasti oposisi akan beri saran semua yang mereka anggap kurang, karena program mereka kan baru rencana. Enggak mungkin petahana menyarankan untuk dirinya sendiri kan?" kata Irma sembari tertawa saat dihubungi, Senin (24/9).
Politikus NasDem itu mengatakan, kubu Jokowi tidak punya saran terhadap program-program rivalnya karena sejauh ini belum ada yang pernah dilaksanakan. Menurut Irma, usulan Sandi itu bagus, tetapi lebih menguntungkan kubunya sendiri.
Meski demikian, ia menyebut usulan Sandi itu sebagai usulan yang pintar. Ia juga berharap proses tahapan Pilpres 2019 bisa berjalan sesuai rencana awal, yaitu debat capres-cawapres sebanyak 5 kali.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak punya saran untuk mereka karena belum punya program yang dilaksanakan. Pintar usulnya (Sandi)," kata dia masih tertawa.
Sebelumnya, usulan Sandi mengubah konsep debat menjadi sumbang saran berkaca pada pengalamannya saat Pilkada DKI 2017 lalu. Saat itu, kata Sandi, konsentrasi lebih banyak dihabiskan untuk menjaga tidak terjadinya gesekan antara gesekan antara para pendukung pasangan cagub-cawagub.
Tak hanya itu, Sandi juga menyarankan kepada KPU bahwa di debat pilpres tidak perlu mengundang tim sukses yang sudah pasti mendukung pasangan capres-cawapres. Sandi juga mengusulkan lokasi debat dilakukan di kelurahan.
“Jangan undang suporter, undangnya undecided voter saja yang menyatakan saya belum menjatuhkan pilihan. Kan bisa 100 orang saja jangan lebih-lebih. Buat kecil, TV-nya banyakin. Buatnya di kelurahan apa gitu supaya dekat sama masyarakat,” pinta Sandi.
ADVERTISEMENT