Timses Jokowi: Tes Baca Al-Quran Bukan Politik Identitas

31 Desember 2018 12:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menilai seharusnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengikuti permintaan masyarakat dan ulama Aceh untuk uji kemampuan membaca Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut Kading, Prabowo-Sandi kerap mengklaim sebagai capres dan cawapres berdasarkan keputusan ulama. Apalagi, kata Karding, kubu Prabowo-Sandi selalu mendengungkan pemilih untuk patuh pada ulama.
"Uji baca Al-Qur'an yang diajukan ulama dan masyarakat Aceh kepada para kandidat capres-cawapres bukanlah politik identitas karena ia datang dari keinginan masyarakat sendiri," kata Karding melalui keterangan tertulisnya, Senin (31/12).
"Keempat capres-cawapres beragama Islam dan tidak bertensi untuk meminggirkan kelompok agama lain," tambahnya.
Karding berpandangan, uji baca Al-Qur'an penting untuk mengukur seberapa sungguh-sunguh kedua kandidat dalam mengamalkan dan menghayati agamanya. Sehingga, kata Karding, tampak sebenarnya siapa di antara mereka yang menjadikan agama bagian dari hidupnya atau hanya sekadar ingin mempolitisasi agama untuk tujuan kekuasaan.
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 di KPU. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 di KPU. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
"Umat Islam yang merupakan pemeluk agama mayoritas di negeri ini dan notabene adalah pemilik suara terbesar di pilpres mendatang berhak untuk tahu seberapa dalam calon pemimpin mereka memahami kitab suci milik mereka sendiri," pungkas Karding.
ADVERTISEMENT
Usulan uji membaca Al-Quran tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak di Banda Aceh, Sabtu (29/12). Undangan tersebut sebetulnya dibuat untuk mengakhiri polemik siapa calon yang pantas maju dan dipilih masyarakat dengan kriteria pemimpin Islam. Marsyuddin menganggap, akhir-akhir ini, kampanye saling menghujat atas kemampuan dasar beragama Islam lebih mengemuka ketimbang menonjolkan kampanye program.
Uji membaca Al-Quran rencananya dijadwalkan digelar di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh pada 15 Januari 2019. Ikatan Dai Aceh akan membentuk panitia pelaksana dan tim uji kemampuan yang akan diisi oleh para ulama sepuh Aceh.
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi akan diminta konfirmasi kehadiran paling lambat pada 8 Januari 2019. Adapun untuk materi tes, masing-masing calon nantinya akan diuji terlebih dahulu membaca Surat Al-Fatihah, lalu satu surat lainnya yang diambil secara acak.
ADVERTISEMENT