Timses Prabowo: Pertarungan Pilpres 2019 Ibarat Daud vs Goliat

18 Desember 2018 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Seknas Prabowo-Sandi bertajuk “Kemanan Pilpres 2019: Optimisme atau Kekhawatiran”, di Menteng, Jakarta Pusat. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Seknas Prabowo-Sandi bertajuk “Kemanan Pilpres 2019: Optimisme atau Kekhawatiran”, di Menteng, Jakarta Pusat. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi menggelar diskusi bertajuk 'Keamanan Pilpres 2019: Optimisme atau Kekhawatiran.' Diskusi ini dihadiri sejumlah tokoh yang merupakan pendukung paslon nomor urut 02 itu, antara lain aktivis HAM Natalius Pigai, politikus Partai Demokrat Benny K Harman, serta Letjen TNI Marinir (Purn) Suharto.
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi itu, Suharto menyinggung adanya kekhawatiran soal ancaman yang dapat mengganggu stabilitas nasional jelang Pilpres 2019. Menurut Suharto, kekhawatiran dan ancaman itu datang bukan dari faktor eksternal, melainkan karena kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berdasarkan kepada prinsip keadilan.
Menurutnya, ketidakadilan dapat memunculkan radikalisme seperti munculnya aksi kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua beberapa waktu lalu.
"Inilah yang mendasari saudara-saudara kita di Papua berbuat hal yang tidak dibenarkan hanya untuk menuntut keadilan," kata Suharto dalam diskusi tersebut, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).
"Ini ketidakadilan, kalau timbul ketidakadilan, radikalisme muncul. Radikalisme itu keluar dari ketidakadilan, tidak adil dalam berkehendak, berpikir dan bertindak," imbuhnya.
Kemudian, menurut Suharto, ketidakadilan juga terlihat pada kontestasi pilpres antara petahana melawan non-petahana. Dia mengatakan, Pilpres 2019 antara Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo seperti Nabi Daud melawat Goliat.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Suharto mengatakan, non-petahana bisa menang jika Tuhan berkendak. Hal itu seperti yang terjadi pada Pilkada DKI 2017 lalu ketika pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berhasil mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),
"Petahana lawan bukan petahana ini seperti David dan Goliat. Petahana punya semua, punya keamanan, punya media, punya BIN, uang dan TNI juga dia punya. Lalu apa yang dipunyai oleh bukan petahana? Yang bukan petahana hanya punya satu, gusti Allah. Dia bisa menang jika Allah berkehendak seperti yang terjadi di Jakarta," jelasnya.
Oleh karena itu, Suharto menegaskan, Pilpres 2019 sangat identik dengan kekhawatiran. Karena ketidakadilan telah terjadi sebelum kontestasi dimulai.
"Jadi kalau berbicara kemanan Pilpres 2019 opimisme atau kekhawatiran. Ini kekhawatiran, nuansa keadilan sudah tidak ada," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Daud dan Goliat merupakan salah satu cerita di dalam kitab suci. Dalam kisah tersebut, keduanya terlibat dalam sebuah pertarungan. Hampir semua orang dalam kisah tersebut menjagokan Goliat karena tubuhnya kekar dan kuat serta jago bertarung. Sementara Daud merupakan pemuda yang tak pernah bertarung dan bertubuh kecil. Namun, karena Daud meminta tolong kepada Tuhan, ia bisa mengalahkan Goliat.