Timses Prabowo-Sandi: Aneh Yusril Bisa Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf

6 November 2018 10:40 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferdinand Hutahean, Juru bicara Partai Demokrat (Foto: Intan Novianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand Hutahean, Juru bicara Partai Demokrat (Foto: Intan Novianti/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bergabungnya advokat Yusril Ihza Mahendra di tim pengacara Joko Widodo-Ma'ruf cukup mengejutkan Badan Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Selama ini Yusril dianggap berseberangan dengan pemerintahan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, menilai ada keanehan dari bergabungnya Yusril tersebut. Selain itu, Ferdinan mempertanyakan alasan Yusril itu.
"Saya pikir bahwa selama ini kan Bang Yusril sendiri tokoh yang kita sebut berseberanganlah dengan pemerintah, dengan Jokowi," kata Ferdinand kepada wartawan, Selasa (6/11).
"Saya hanya kaget saja bagaimana Yusril bersama-sama dengan Jokowi. Nah, kalau tiba-tiba beliau sekarang jadi pengacara ya memang menjadi sedikit aneh bagi kami," lanjutnya.
Joko Widodo dan Yusril Ihza Mahendra  (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan, Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo dan Yusril Ihza Mahendra (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan, Dok. Biro Pers Setpres)
Namun, Ferdinand menuturkan hal itu merupakan hak yang bersangkutan. Pihak BPN Prabowo-Sandi menghargai keputusan Yusril tersebut dan tidak mempermasalahkannya.
"Ya kalau dari kami ya itu hak pribadi, hak individu. Saya enggak tahu kalau sekarang Pak Yusril ini masuk tim pemenangan atau melalui jalur profesionalisme pengacara. Kami melihatnya tidak ada masalah ya karena itu kembali ke hak politik seseorang dan profesionalisme seseorang. Silakan saja enggak ada masalah," ucap Ferdinand.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, calon presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal kesediaan pakar hukum tata negara yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menjadi pengara Jokowi- Ma'ruf. Apa kata Jokowi?
"Ya bagus, alhamdulillah," respons awal Jokowi kepada wartawan usai menjajal MRT di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (6/11).
Jokowi menyebut permintaan itu datang dari dirinya melalui Ketua Timses Erick Thohir. "Ya kita yang meminta, Pak Erick yang meminta," lanjutnya.