Timses Prabowo-Sandi Usulkan Debat Digelar di Kampus, Bukan di Hotel

20 Oktober 2018 23:44 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dahnil Anzar di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dahnil Anzar di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Koordinator Juru Bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak mengusulkan perubahan format debat agar digelar di kampus dan dihadiri akademisi. Usulan ini mengubah format debat kandidat selama ini yang digelar hotel dan dihadiri oleh pendukung pasangan calon.
ADVERTISEMENT
"Kami mengusulkan Debat Capres yang digelar oleh @KPU_RI digelar di kampus terpilih, diikuti oleh akademisi dan mahasiswa terpilih yg bebas berdialog dan 'menguliti' semua visi-misi kandidat," ujar Dahnil dikutip dari akun Twitternya, Sabtu (20/10).
Dahnil beralasan jika pelaksanaan debat kandidat Pilpres di kampus akan agar diskusi berlangsung lebih dinamis. "Yang hadir adalah akademisi-akademisi dan mahasiswa terpilih yang mereka bukan partisan. Mereka ini di dalam satu forum akan saling berbantahan dengan kandidat," tambah Dahnil.
Dengan perubahan lokasi debat beserta audiens yang menjadi penonton, diharapkan debat bisa benar-benar memunculkan gagasan kandidat yang menjadi pertimbangan penting bagi para pemilih. "Saya pikir ini cara yang sangat beradab dan sangat maju dalam demokrasi kita," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Pada Pilpres 2014, debat diselenggarakan di ballroom hotel dengan menghadirkan para pendukung pasangan calon. Teknis debat seperti ini kemudian diduplikasi dalam beberapa Pemilihan Gubernur.
KPU sendiri belum berbicara lebih jauh soal teknis penyelenggaraan debat. Sejauh ini, KPU menyatakan akan menggelar debat sebanyak lima kali pada tahun 2019 yaitu dua kali debat antar capres, satu kali debat antarcawapres, dan dua kali debat lengkap capres-cawapres. Semua yang berkaitan dengan teknis penyelenggaraan harus disepakati kedua pasangan calon.