Timses Prabowo soal Jokowi vs Sandi: Cawapres Jangan Jadi Pajangan

14 November 2018 13:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yandri Susanto, ketua DPP PAN. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yandri Susanto, ketua DPP PAN. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Yandri Susanto meminta agar publik tak mengerucutkan perang di Pilpres 2019 antara Jokowi dan Sandiaga Uno. Meskipun, keduanya beberapa kali terlibat perang istilah dan gimmick di sepanjang masa kampanye Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
“Ini biasa aja saling merespons. Tidak mesti dihadap-hadapkan antara Pak Jokowi dengan Pak Sandi, tidak juga harus begitu. Kalau Pak Jokowi merespons dan Pak Sandi merespons Pak Jokowi kan bagus, enggak ada masalah. Jadi jangan dibuat berhadap-hadapan. Yang penting masih dalam bingkai kebersamaan,” kata Yandri saat dihubungi, Rabu (14/11).
Yandri juga tak masalah dengan anggapan kubu Jokowi-Ma’ruf yang menyebut bahwa BPN sengaja lebih memunculkan Sandi lebih sering ke hadapan publik karena Prabowo mengalami stagnanisasi popularitas. Yang jelas, koalisi Indonesia Adil Makmur akan terus bekerja demi memenangkan Prabowo-Sandi di 2019.
“Ya terserah mereka mau analisa seperti apa, yang penting kami bergerak terus baik Pak Prabowo dan Pak Sandi maupun para caleg partai koalisi dengan caranya masing-masing,” ucapnya.
Jokowi vs Sandi. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres, Dok. Tim Sandiaga Uno)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi vs Sandi. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres, Dok. Tim Sandiaga Uno)
Menurut Yandri, Sandi memang memiliki pengaruh besar dalam proses pemenangan di pilpres karena terus menemui rakyat di berbagai daerah. Dia mengatakan, kerja politik Sandi itu sudah sangat baik untuk melengkapi komposisi pasangan capres-cawapres.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, ia mempertanyakan ketika seorang cawapres tidak memiliki kontribusi atau pengaruh yang maksimal bagi capresnya tentu akan sangat merugikan.
“Kan enggak elok juga kalau cawapres hanya pajangan doang kan, enggak ngapa-ngapain enggak ada pengaruhnya. Justru itu yang dipertanyakan kenapa jadi cawapres kalau enggak ada pengaruhnya. Kalau cawapresnya cuma plonga-plongo enggak ada pengaruhnya, enggak ada greget-gregetnya ya buat apa jadi cawapres,” pungkasnya.