Timses Tak Khawatir soal Elektabilitas: Prabowo Korban Hoaks Ratna

8 Oktober 2018 6:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Pemenangan Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Pemenangan Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade tidak mengkhawatirkan efek domino terkait hoaks Ratna Sarumpaet terhadap elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno. Menurutnya, Prabowo-Sandi adalah korban dari drama yang dilakukan Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
“Apa dampaknya tentu sebenarnya kalau dampak ke masyarakat enggak (ada) ya kepemilih, karena masyarakat memahami Pak Prabowo ini korban Hoaks dan sudah minta maaf secara terbuka ke masyarakat. Malah masyarakat menjadi simpati kalau menurut saya,” kata Andre kepada kumparan, Minggu (7/10).
Oleh karenanya, Andre yakin bahwa pemilih akan setia mendukung Prabowo-Sandi meskipun isu hoaks melekat dikubu oposisi. Andre menilai masyarakat Indonesia sudah rasional sehingga bisa menilai siapa yang benar dan salah.
“Kami meyakini karena masyarakat rasional. Manusia itu tempat salah dan khilaf. Dia (Ratna) memiliki kemampuan drama luar biasa. Jadi enggak ada masalah (sama pemilih),” pungkasnya.
Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai pernyataan bohong Ratna Sarumpaet di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai pernyataan bohong Ratna Sarumpaet di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Terkait Pilpres 2019, menurut Andre, Koalisi Indonesia Adil Makmur akan bekerja keras untuk meyakinkan swing votters agar menjatuhkan pilihan ke pasangan Prabowo-Sandiaga. Tak tanggung-tanggung strategi khusus pun sudah disiapkan dan akan disampaikan pada debat mendatang.
ADVERTISEMENT
“Strateginya pas debat kita akan sampaikan langkah yang kongkret soal perbaikan ekonomi karena masyarakat butuh perbaikan ekonomi. Selain itu kita akan terus berkeliling ke seluruh Indonesia menemui seluruh lapisan masyarakat yang ada,” imbuhnya.
Minggu (7/10), lembaga survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) merilis hasil survei tren elektabilitas capres-cawapres di Pilpres 2019 mendatang. Hasilnya, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin mendapatkan presentase 60,4 persen, sedangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga mendapatkan 29,8 persen.
Sementara pemilih yang belum menentukan pilihan atau swing votters sebesar 9,8 persen. Survei dilakukan pada tanggal 7-14 September 2018 dengan metode multistage random sampling. Sebanyak 1.220 responden terlibat. Sementara margin of error dari survei ini sekitar +/- 3,05 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan menjelaskan dampak hoaks Ratna Sarumpaet tidak terlalu berpengaruh akan elektabilitas Prabowo-Sandi. Efek dari hoaks tersebut hanya membuat pasangan Prabowo-Sandi melekat dengan citra negatif dan dinilai tidak akan membuat pemilih Prabowo pergi.
"Saya menduga begini, isu RS (Ratna Sarumpaet) itu tidak akan mengakibatkan pemilih Prabowo pergi. Malah makin belain, mungkin. Tapi problemnya adalah citranya akan jadi negatif," kata Djayadi di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Minggu (7/10).
"Mengapa? Karena pemilih Prabowo itu cenderung pemilih yang antiJokowi. Apa pun yang dilakukan Prabowo mereka akan melakukan pembenaran. Sehingga tidak akan membuat mereka lari," pungkasnya.