Timses Tak Pernah Buat Aturan Pakaian Raja Jawa untuk Kampanye Jokowi

17 November 2018 17:58 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ahmad Basarah menegaskan, TKN Jokowi-Ma'ruf Amin tak pernah mengeluarkan kebijakan yang membuat alat peraga kampanye (APK) dengan memakai pakaian raja jawa.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada keputusan apalagi kebijakan untuk mengeluarkan APK dengan menggunakan pakaian raja jawa," kata Basarah di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
"Karena secara filosofi sistem pemerintahan Indonesia adalah republik dan Pak Jokowi menyadari betul bahwa ia sedang diusung jadi presiden bukan sebagai calon raja," lanjutnya.
Basarah menegaskan bahwa poster Jokowi yang seperti raja jawa itu bukan inisiatif dari tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin, maupun dari PDIP. "saya pastikan poster itu bukan dari kalangan internal TKN, Tim Kampanye Daerah (TKD) maupun PDIP," jelasnya.
Basarah mengaku saat ini tim kampanye Jokowi di wilayah Jawa Tengah sudah diminta untuk mengusut siapa yang membuat poster Jokowi yang sudah menjadi polemik itu.
Terkait kasus hukum, Basarah menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Basarah menilai poster tersebut bersifat untuk menjatuhkan (downgrade) posisi Jokowi sebagai capres.
ADVERTISEMENT
"Itu sifatnya melakukan downgrade terhadap posisi Pak Jokowi sebagai calon presiden. Sejauh ini kita serahkan ke teman-teman di Jawa Tengah untuk proses penyelidikan mencari informasi lebih detail lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, poster Jokowi berpakaian raja jawa tersebar di beberapa wilayah Jawa Tengah. Kritik pedas datang dari waketum Gerindra Fadli Zon
"Apakah ada yg ingin RI menjadi “kerajaan” sehingga harus membuat poster “Raja” ? Tentu ini bertentangan dg konstitusi kita ya? Apalagi ini tak ada nasab/trah keturunan “Raja”. Inilah bahayanya “Petruk Jadi Raja”. #petrukjadiraja," cuit Fadli, Sabtu (17/11)