news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tingkatkan Pelayanan, KJRI Jeddah Perkuat Kemampuan Berkomunikasi

22 April 2019 5:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hery dan Aqua seusai sharing motivasi komunikasi. Foto: Dok. KJRI Jeddah
zoom-in-whitePerbesar
Hery dan Aqua seusai sharing motivasi komunikasi. Foto: Dok. KJRI Jeddah
ADVERTISEMENT
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah merupakan salah satu KJRI tersibuk. Maklum, di kawasan Jeddah dan Makkah, jumlah warga negara Indonesia (WNI) sangat banyak. Saat ini KJRI Jeddah telah meningkatkan pelayanan dalam melayani dan melindungi WNI. Agar semakin baik, KJRI Jeddah memperkuat kemampuan komunikasi staf dan pegawainya.
ADVERTISEMENT
Untuk tujuan ini, KJRI Jeddah mengundang Dr. Aqua Dwipayana, seorang pakar komunikasi, motivator dan penulis buku best-seller the Power of Silaturrahim. Pelatihan digelar Rabu, 10 April 2019 lalu di gedung pelayanan terpadu satu atap KJRI Jeddah, diikuti oleh segenap pegawai KJRI Jeddah. Selain hadir di Jeddah untuk menyampaikan sharing komunikasi, Aqua kebetulan juga sedang melakukan ibadah umrah bersama Jamaah The Power of Silaturahim (POS) III, pada 4-12 April 2019 lalu. Para jamaah POS III terdiri dari 50 jamaah yang diumrahkan secara gratis oleh Aqua.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Dr. Mohamad Hery Saripudin, mengatakan bahwa kemampuan komunikasi pegawai berkaitan erat dengan kualitas pelayanan yang diberikan.
ADVERTISEMENT
"Saya sependapat, haqqul yaqin, baik buruknya pelayanan itu tergantung baik-buruknya komunikasi. Artinya, kepiawaian, kecakapan komunikasi mulai dari pimpinan sampai staf, itu akan mempengaruhi tingkat atau mutu pelayanan," ucap Hery.
Konjen Hery Saripudin saat beri sambutan Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Oleh sebab itu, Hery memandang penting inisiatif untuk menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi bagi pegawai KJRI, baik itu komunikasi verbal atau non-verbal, dalam rangka menghadirkan pelayanan prima bagi masyarakat.
Senada dengan Hery, Aqua dalam paparannya juga menyampaikan bahwa komunikasi adalah senjata ampuh dalam memberikan pelayanan prima. Namun demikian, mantan wartawan beberapa harian terkemuka tanah air ini mengingatkan bahwa komunikasi tidak hanya berurusan dengan keterampilan berbicara semata, melainkan juga keterampilan mendengarkan lawan bicara dan mau menerima umpan balik dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Aqua menambahkan bahwa keberhasilan dalam komunikasi dipengaruhi oleh sikap peduli (respect), yaitu memuliakan orang lain, perhatian (empathy) dalam arti pandai meletakkan dirinya di posisi orang lain, jelas dalam bertutur (audible), mudah dipahami (clarity) dan bersikap rendah hati (humble).
"Jagalah hati agar selalu bersih, jaga komunikasi agar selalu baik, berpikiran positif dan jangan gampang menilai orang," ajak motivator nasional yang kerap diundang untuk memberikan motivasi kepada para prajurit TNI dan Polri ini.
Aqua Dwipayana saat sharing Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Peraih gelar doktoral (S3) bidang ilmu komunikasi dari Universitas Padjadjaran ini mengingatkan peserta agar menjadi tim yang solid dan melaksanakan tugas dengan menjaga 3-K, yaitu kredibilitas, komitmen dan konsisten. “Dimana pun anda bertugas, jangan menjalaninya sekadar rutinitas, karena itu bagaikan hidup tanpa ruh," tandas putra Minang kelahiran Pematang Siantar ini.
ADVERTISEMENT
Pria yang belakangan membaktikan hidupnya dalam berbagai aktivitas sosial itu menambahkan bahwa kunci kebahagiaan adalah banyak bersyukur, menjaga hidup sederhana dan selalu bersikap ikhlas. Pengarang beberapa buku motivasi ini juga menekankan pentingnya silaturrahim dengan semua orang tanpa memandang latar belakangnya, karena silaturrahim merupakan pintu rezeki. Rezeki, kata dia, bukan hanya dalam bentuk kekayaan, melainkan kesehatan dan banyak teman.
Seorang staf KJRI sedang bertanya Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Untuk mengasah kemampuan komunikasi, Aqua menyampaikan, semua staf KJRI bisa belajar secara otodidak. "Setiap orang bisa mempelajari dan mendalami komunikasi secara otodidak. Tidak harus kuliah di jurusan dan fakultas Ilmu Komunikasi seperti saya hingga S3. Terpenting selalu menggunakan hati dan berhati-hati setiap berkomunikasi dengan siapapun juga," tegas Aqua.
Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut sejak awal hingga akhir. Dalam sesi tanya jawab, banyak peserta yang saling berlomba mengacungkan jari untuk bertanya atau menyampaikan pengalaman atau pandangannya. Namun, karena waktunya terbatas, hanya empat peserta yang berkesempatan mengajukan pertanyaan.
Silaturahim dengan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan di shelter KJRI Jeddah Foto: Dok. KJRI Jeddah
Acara yang dimulai setelah salat Ashar berjamaah itu berakhir seiring dengan berkumandangnya azan Magrib. Seusai salat berjemaah, diadakan makan malam bersama dengan sajian menu masakan khas Timur Tengah yang sangat lezat dan nikmat. Saat itulah  Hery menyampaikan bahwa KJRI Jeddah mengelola shelter yang menampung banyak WNI, terutama ratusan PMI (pekerja migran Indonesia) perempuan yang menghadapi masalah.
ADVERTISEMENT
Spontan, Aqua meminta izin Hery untuk bersilaturrahim dengan mereka dan memberikan motivasi. Mereka umumnya korban kezaliman para majikan, seperti gaji yang tidak dibayarkan selama bertahun-tahun. Akhirnya seusai acara, Konjen Hery mengajak Aqua dan istrinya Retno Setiasih, bersama rombongan, yaitu Ikhsyat Syukur, mantan Direktur Bank Syariah Mandiri Edwin Dwidjajanto, Pemimpin Redaksi Kumparan Arifin Asydhad, dan Ketua Rombongan Umroh POS III Nurcholis MA Basyari menyapa para PMI perempuan yang ditampung di shelter KJRI Jeddah dan berdialog dengan mereka.
dari kiri ke kanan: Arifin Asydhad, Ikhsyat Syukur, Aqua Dwipayana, dan M Hery Saripudin Foto: Dok. KJRI Jeddah
Silaturahim berlangsung dalam suasana cair. Mereka sangat terbuka menyampaikan persoalan yang dihadapi dan harapan untuk segera kembali ke Tanah Air, hidup bersama keluarga. Para PMI perempuan yang beberapa di antara mereka telah bekerja di Arab Saudi hingga belasan tahun itu sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Hery dan jajaran KJRI Jeddah, khususnya Atase Ketenagakerjaan, yang sangat responsif memberikan bantuan yang mereka perlukan, baik fasilitas penampungan maupun mediasi untuk memperjuangkan hak gaji yang belum dibayarkan.
para PMI perempuan yang sedang alami masalah dengan majikan Foto: Dok. KJRI Jeddah
Jadikan para Siswa seperti Anak Sendiri
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, Kamis sore, 11 April 2019, sekira dua jam sebelum check in di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah untuk kembali ke Tanah Air, Aqua sempat bersilaturahim serta sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajaran guru dan staf Sekolah Indonesia Jeddah. Sekolah yang dipimpin Sugiono itu memiliki 39 tenaga pengajar dengan total siswa 1.058 orang mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Menengah Atas.
Di sekolah yang beroperasi sejak 1 Januari 1964 itu, Aqua banyak memberikan tips mengajar yang efektif dan mengoptimalkan komunikasi dengan para siswa dan orangtuanya. Sehingga hasil pengajarannya bisa optimal dan bermanfaat secara maksimal ke semua anak didik.
"Untuk memudahkan berkomunikasi jadikanlah para siswa seperti anak sendiri. Dengan begitu mereka selalu merasa dekat dengan semua gurunya. Jangan ragu-ragu memberi apresiasi pada siswa yang berprestasi. Itu sekaligus untuk memotivasi siswa yang lain agar mengoptimalkan kemampuannya," pungkas Aqua.
Aqua bersama sebagian jamaah umrah POS 3 Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Semua kegiatan tersebut difasilitasi oleh Atase Imigrasi KJRI Jeddah Ahmad Zaeni yang mendapat dukungan penuh dari Hery. "Semua motivasi yang Pak Aqua sampaikan sangat bermanfaat buat para pegawai di KJRI Jeddah, seluruh TKW di shelter, dan para guru di Sekolah Indonesia Jeddah," ungkap Zaeni yang selalu mendampingi Aqua dan rombongan selama di Jeddah.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu dekat Aqua berencana kembali ke Jeddah guna memotivasi ratusan TKI yang sedang ditahan di berbagai penjara di Jeddah dan kota-kota sekitarnya. Juga memberi semangat ke ribuan siswa Sekolah Indonesia di Jeddah.