Tingkatkan Pendapatan Daerah, Pemprov DKI Gandeng ADB

19 Juli 2018 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris DKI Jakarta, Saefullah (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris DKI Jakarta, Saefullah (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tak ingin hanya bergantung kepada APBN, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan porsi pendapatan asli daerah (PAD). Kali ini, Pemprov DKI melakukan kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) tentang optimalisasi keuangan daerah.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan nota kesepahaman ini diwakili oleh Sekda DKI Jakarta Saefullah. Turut hadir dalam acara itu Direktur ADB untuk Indonesia Wilfred H dan Kepala kantor perwakilan BI DKI Jakarta Trisno Nugroho.
Dalam sambutan gubernur yang dibacakan Saefullah, ia menginginkan agar kerja sama tersebut bisa meningkatkan PAD DKI dari sisi perpajakan. Tak hanya itu, ia ingin ADB membantu DKI dalam rencana penerbitan obligasi daerah.
“Penandatanganan ini ditujukan untuk meningkatkan penerimaan daerah yang meliputi modernisasi perpajakan dan penerbitan obligasi daerah atau sukuk,” kata Saefullah di Balai Kota, Jakarta, Kamis, (19/7).
Saefullah menjelaskan, dalam RPJMD, Pemprov DKI 2017-2022 menargetkan penerimaan PAD mencapai Rp 115,16 triliun. Target itu lebih tinggi 36,40 persen dari perkiraan RAPBD Perubahan 2018 sebesar Rp 84,43 triliun. Untuk mencapai target, lanjut Saefullah, pendapatan daerah harus dimaksimalkan.
ADVERTISEMENT
“Seperti kita ketahui bahwa APBD Provinsi DKI terdiri dari pendapatan daerah atau PAD meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan lain-lain, pendapatan yang sah, dan dana perimbangan lain-lain pendapatan daerah yang sah, belanja daerah, penerimaan pembiayaan daerah, dan pengeluaran pembiayaan daerah,” ujar Saefullah.
Sekda DKI Saefullah tinjau Venue Asian Games. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekda DKI Saefullah tinjau Venue Asian Games. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
Saefullah mengungkapkan, target penerimaan PAD hingga 2022 itu berkaitan dengan kebijakan dari Pemprov DKI. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi di Jakarta ditargetkan mencapai 7 persen. Adapun pada tahun lalu pertumbuhan ekonomi DKI sebesar 6,22 persen.
“Target tersebut dengan asumsi pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 7 persen pada tahun 2022, dan terkendalinya laju inflasi pada kisaran 3,4 persen pada tahun 2022,” terang Saefullah.
Lebih lanjut, Saefullah berharap jajaran Pemprov DKI membantu memberikan informasi dan data yang diperlukan ADB. Sehingga ADB bisa maksimal dalam memberikan bantuan untuk peningkatan PAD DKI.
ADVERTISEMENT
“Tim ADB diharapkan dapat memberikan bantuan technical assistance, dukungan pada aspek-aspek kunci reformasi dan bidang pengelolaan pajak daerah, penerbitan obligasi atau sukuk, teknologi informasi, manajemen SDM dan lain-lain yang terkait dalam penerimaan daerah,” tutup Saefullah.