Tips Mengamankan Diri dari Ledakan Bom Teroris

Tips mengamankan diri dari ledakan bom teroris. (Foto: dok. Istimewa)

Maraknya aksi terorisme di sejumlah daerah di Indonesia membuat publik semakin was-was. Teroris kerap nekat, tak peduli meski harus melukai warga tak berdosa.

Untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak, Polri memberikan tips mengamankan diri bagi warga dari ledakan bom teroris. Kasubag Humas Polres Bogor AKP Yuni Astuti membeberkan tips yang ia peroleh dari pakar demolition/peledak. Berikut rinciannya:

Kemanapun kita masuk gedung, kantor instansi, mal, sekolah, kantor, rumah sakit, bahkan kantor polisi, daerah parkiran, apapun.

Dalam situasi saat saat ini, jangan lupa untuk perhatikan dan mengingat pintu keluar darurat yang paling dekat dengan kita.

Dalam kondisi panik dan chaos, jangan sampai saling tubrukan, tidak bisa keluar dari lokasi karena tidak tahu jalan keluar.

Ledakan bom di halaman parkir polrestabes surabaya (Foto: Dok. Istimewa)

Dan jika tiba-tiba mendengar teriakan doa tidak lazim dalam situasi tidak wajar di tempat umum, maka terdapat 2 pilihan:

1. Kalau terdengar jauh, katakanlah 30 meter-an lebih, boleh lari sekencang-kencangnya.

2. Kalau terdengar dekat atau sangat dekat, jangan lari. Tapi segera merunduk/rebah nempel ke lantai dan lindungi kepala.

Karena terjangan pecahan metal/gotri bom akan menyasar dari area setinggi pinggang ke atas, sesuai tinggi rompi/ransel bom. Kecil kemungkinan memantul ke arah bawah.

Selalu waspada di manapun ya.

Mohon maaf, saya instruktur Demolition/Peledak termasuk Mortir, TP, GLM, Granat Tangan, Ranjau, TNT, C4, bahkan Bom Laut. Kami bukan maksud menggurui, namun hanya mengingatkan kembali pelajaran yang dulu kami pernah dapat di Dasmil (Pendidikan Dasar Kemiliteran) mengenai karakteristik ledakan, secara umum berupa pecahan adalah:

1. 0 - 50 meter adalah mematikan.

2. 50 - 150 meter adalah melukai.

3. Kecepatan pecahan ledakan kurang lebih 850 km/jam.

4. Sudut pecahan adalah dari titik ledak mengarah ke atas kurang lebih membentuk sudut pecahan 90 derajat.

5. Tekanan ledakan 90% mengarah ke atas dengan membentuk penyebaran sudut elevasi 90 derajat, sedangkan 10% tekanan ledakan ke bawah.

Kesimpulan :

a. Bahwa apabila kita mendengar suara ledakan keras mustahil kita menghindar dengan cara berlari karena kecepatan ledakan sangat tinggi.

b. Mempertimbangkan sudut ledakan berkisar 90 derajat.

c. Satu-satunya cara yang terbaik bila ada suara ledakan adalah dengan cara refleks segera secepatnya ambil sikap tiarap. Selain itu sulit kita menghindar (ini adalah ilmu prosedur standard yang senantiasa diajarkan oleh TNI dalam melaksanakan latihan).

d. Setelah kita tiarap segera lakukan PKT/PKM (Perkiraan Keadaan Taktik/Perkiraan Keadaan Medan) untuk mengambil langkah berikutnya.