Tips Sekolah Gratis dari Anak Satpam Bergelar Doktor: Buat Penelitian

22 April 2018 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tyas wisuda S3 ditemani orang tua. (Foto: Dok. Tyas)
zoom-in-whitePerbesar
Tyas wisuda S3 ditemani orang tua. (Foto: Dok. Tyas)
ADVERTISEMENT
Bagi Retnaningtyas Susanti, mendapat gelar doktor bukanlah bagian dari mimpi yang dapat ia capai. Namun siapa sangka, berkat perjuangan kerasnya, perempuan 33 tahun ini dapat meraih cita-cita yang bahkan melampaui mimpinya.
ADVERTISEMENT
Dari ayah yang seorang satpam dengan penghasilan pas-pasan, Tyas, sapaan akrab Retnaningtyas, bisa sekolah hingga S3. Namun untuk mencapai titik ini, perjuangan yang dilakukan Tyas tidaklah mudah.
Dia begitu gigih mencari cara demi menutup pembiayaan sekolah. Tyas juga berbagi tips bagi kalian yang ingin mengikuti jejaknya.
"Untuk generasi muda, pemerintah banyak program (beasiswa) yang bisa diikuti," kata Tyas saat ditemui kumparan (kumparan.com) di kediamannya, kawasan Turi, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (21/4).
Tyas wisuda S3 ditemani orang tua. (Foto: Dok. Tyas)
zoom-in-whitePerbesar
Tyas wisuda S3 ditemani orang tua. (Foto: Dok. Tyas)
Selain itu, mahasiswa juga bisa mengajukan penelitian untuk mencari pendanaan. Nantinya dana tersebut dapat menutupi biaya penelitian bahkan hingga biaya hidup.
"Dosen selalu punya penelitian payung, sampaikan akan menulis apa kepada dosen maka mahasiswa bisa penelitian ikut dosen. Biaya penelitian bisa ditekan dari ikut dosen, bahkan bisa mendapat gaji," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tyas juga mengatakan, ada banyak beasiswa lain yang bisa diikuti, seperti Dikti dan sederet beasiswa dari pihak swasta. Dari tesis hingga disertasi, banyak penelitian yang bisa dilakukan dengan mengajukan bantuan pendanaan.
Tyas saat wisuda. (Foto: Dok. Tyas)
zoom-in-whitePerbesar
Tyas saat wisuda. (Foto: Dok. Tyas)
Sementara itu setelah meraih gelar doktor, Tyas masih memiliki satu mimpi besar, yakni menjadi guru besar. Dia berharap suatu saat nanti kedua orang tuanya dapat menyaksikan dirinya dikukuhkan sebagai guru besar.
Saat ini Tyas menjadi dosen luar biasa di Universitas Andalas, Sumatera Barat. Dia juga sedang membantu dosennya di Prodi S2 Antropologi UGM. Masih banyak usaha yang akan dia lakukan demi mewujudkan mimpi menjadi guru besar.
"Sekarang menjadi guru besar butuh banyak hal. Saya harus punya status dulu mungkin dalam waktu dekat paling tidak bisa diangkat menjadi dosen tetap atau PNS. Baru jenjangnya bisa berkarier menuju guru besar," tegas perempuan yang selalu optimistis ini.
ADVERTISEMENT