Tjahjo dan Intel Polri Bahas Isu SARA hingga Politik Uang di Pilkada

29 Januari 2018 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendagri Tjahjo Kumolo di Rakor Baintelkam Polri. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tjahjo Kumolo di Rakor Baintelkam Polri. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baintelkam Polri menyelenggarakan rapat kerja bertema "Baintelkam Polri Siap Melaksanakan Deteksi Aksi guna Mereduksi Gangguan Kamtimbnas dalam Rangka Menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019", bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
ADVERTISEMENT
Usai rapat, Tjahjo mengatakan, ada lima pesan yang dititipkan Presiden Joko Widodo terkait Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Jokowi berpesan, agar Polri dan TNI bisa melawan politik uang dan isu SARA yang kerap memicu perpecahan di masyarakat.
“Mari lawan kampanye yang berujar kebencian, fitnah dan SARA. Ajak tahun pilkada ini kampanye program, adu gagasan, adu konsep untuk kemaslahatan daerah, untuk percepatan pembangunan dan kesejahteraan daerah,” kata Tjahjo, Hotel Grandhika, Jalan Iskandarsyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (29/1).
Mendagri Tjahjo Kumolo di Rakor Baintelkam Polri. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tjahjo Kumolo di Rakor Baintelkam Polri. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Jokowi juga berpesan agar partisipasi masyarakat dalam pilkada meningkat hingga 78 persen. Ia juga meminta kepada Intelkam untuk merangkul berbagai tokoh masyarakat, adat, agama, hingga Satpol PP untuk menjaga stabilitas Pilkada 2018.
ADVERTISEMENT
Terakhir, menurut Tjahjo, Jokowi berpesan soal pilkada yang perlu pengawasan khusus lantaran hanya memiliki dua pasangan calon yang bersaing.
“Pasti ada pro dan kontra. Ada timses, kotak kosong pasti ada. Juga mencermati pasangan yang head to head, di Sumut, Jateng, Jatim, Papua, kayak Bali, ini yang head to head,” pungkas Tjahjo.