Tjahjo Tanggapi Fahri soal Marak Korupsi: Sekarang Musim Kerja Nyata

31 Oktober 2018 8:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan paparan saat rapat kerja dengan Komisi II di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/9). (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan paparan saat rapat kerja dengan Komisi II di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/9). (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, yang menyebut Presiden Joko Widodo harus bertanggungjawab atas maraknya korupsi selama kepemimpinan mantan wali kota Solo itu. Menurut Fahri, Presiden Jokowi memiliki kewenangan untuk mencipatakan iklim koruptif atau tidaknya di republik ini.
ADVERTISEMENT
Tjahjo berpendapat, di era revolusi atau zaman kemerdekaan, kepemimpinan Bung Karno dikenal sebagai musim ideologi. Dia mengatakan, pemerintahan saat ini bisa disebut dengan musim kerja nyata. Hal itu dapat dilihat dari berbagai infrastruktur yang telah dibangun oleh Presiden Jokowi.
"Zaman pemerintahan serkarang sebagai musim bangun jalan (infrastruktur) sesuai dengan visi dan misi yang jadi skala prioritas," kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (31/10).
"(Jadi) zaman pemerintahan Presiden Jokowi ini sesuai skala prioritas dari visi dan misinya, layak disebut sebagai musim kerja nyata," imbuh politikus PDIP itu.
Menurut Tjahjo, masalah korupsi yang masih tetap terjadi itu hanya bagian dari ekses. Justru menurut Tjahjo, pemberantasan korupsi semakin meningkat di era kepemimpinan Jokowi saat ini.
ADVERTISEMENT
"Ada pun kalau korupsi masih saja terjadi, hal tersebut merupakan ekses. Dari sisi lain, tentu dimaklumi bahwa pemberantasan korupsi justru makin meningkat di zaman Pemerintahan Presiden Jokowi ini," terangnya.
Jadi, lanjut Tjahjo, kepemimpinan Presiden Jokowi adalah musim kerja nyata karena sesuai dengan visi dan misinya. Menurutnya, ucapan Fahri yang menyebut Jokowi sebagai pencipta iklim koruptif sangat tendensius dan tidak memahami ekses.
"Maka jika ada yang sebut sebagai musim korupsi, itu merupakan upaya pembiasan yang tendensius. Paling tidak telah gagal membedakan antara visi-misi dengan ekses," tutup Tjahjo.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Presiden Jokowi turut bertanggung jawab atas maraknya kasus korupsi di Indonesia yang dilakukan beberapa pejabat publik.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap tentunya karena ini tahun politik saya hanya minta pak Jokowi bertanggung jawab juga sebagai incumbent yah. Pak Jokowi bertanggung jawablah terhadap isu korupsi ini karena kan korupsi ini marak dan makin subur di zaman pak Jokowi," kata Fahri di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/10).
"Kita suka atau tidak ini kan di zaman Pak Jokowi dan Pak Jokowi kan enggak bisa bilang wah itu bukan urusan saya, enggak dong. Pencipta iklim itu pak Jokowi. Dia yang bisa menciptakan iklim korupsi atau iklim anti korupsi itu power-nya seorang presiden kan," jelas Fahri.