Tjahjo Tanggapi Pidato Jokowi soal Berantem: Dengarkan Secara Utuh

6 Agustus 2018 14:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, di acara Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa di Jogja Expo Center, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (25/7). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, di acara Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa di Jogja Expo Center, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (25/7). (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pidato Jokowi yang meminta relawannya tak takut jika diajak berkelahi menuai kontroversi. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo turut angkat bicara terkait pidato Jokowi di depan rapat umum relawan Jokowi di Sentul Bogor, Sabtu (4/8).
ADVERTISEMENT
Tjahjo meminta publik mmbaca secara utuh pidato Jokowi tersebut. Ia menampik bahwa pidato Jokowi mengajak relawannya melakukan kekerasan.
"Tolong didengar secara utuh pidato Bapak Presiden. Kalau didengar utuh dan jernih tidak (mengarah ke kekerasan)," ujar Tjahjo di kantor KPU, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/8).
Tjahjo menilai diksi yang digunakan Jokowi saat berpidato tersebut tak menjadi masalah. Ia meminta agar publik mengikuti dari awal pidato Jokowi tersebut. "Ya ikuti dong (pidatonya) utuh, dan runut," tegasnya.
Sebelumnya, Jokowi di hadapan para relawan meminta agar menjadi relawan yang bersahabat, tak membangun ujaran kebencian pun fitnah-fitnah, namun juga berani ketika diajak berkelahi.
"Lakukan kampanye yang simpatik. Tunjukkan diri kita relawan yang bersahabat dengan semua golongan. Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi dalam pidatonya di SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8).
ADVERTISEMENT