TKN: Erwin Aksa Hanyut dalam Narasi Politik Prabowo

22 Maret 2019 12:34 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma' ruf, Hendrawan Supratikno, menilai politikus Golkar Erwin Aksa sudah hanyut dalam narasi politik yang diusung Prabowo-Sandi.
ADVERTISEMENT
Sehingga Hendrawan menyebut, Erwin kemudian mendramatisir keadaan ekonomi yang ada dengan menyebut selama 4,5 tahun terakhir, banyak toko dan mal yang tutup.
"Erwin mendramatisasi keadaan dengan hanyut dalam narasi dan diksi paslon yang disokongnya," kata Hendrawan saat dihubungi, Jumat (22/3).
"Yang sering kami dengar, proyek-proyek ABPN yang masuk grupnya diyakini masih besar dan sering menimbulkan kecemburuan sesama pengusaha," imbuh Hendrawan.
Erick Thohir di acara Haul ke-3 Mochamad Thohir. Foto: Michael/kumparan
Hendrawan menuturkan saat ini terdapat pengusaha yang tak siap berubah dan tenggelam dengan tuntutan zaman. Menurutnya, perkembangan zaman sering dijadikan sebagai kambing hitam kegagalan bisnis.
"Banyak pengusaha yang harus kita akui tenggelam dalam status-quo dan zona kenyamanan. Inginnya proteksi dan memiliki apa yang dulu oleh ekonom Alm Syahrir disebut sebagai captive market mentality'," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Padahal, kata dia, zaman terus berubah dan terus berinovasi. Sehingga, tata kelola dan efisiensi usaha menjadi faktor utama dalam persaingan bisnis.
"Zaman sudah berubah. Dunia bisnis berganti lanskap. Inovasi datang silih berganti. Tata kelola dan efisiensi menjadi unsur daya saing utama. Resep-resep lama, yang berporos pada koneksi kolusi, semakin aus/memudar," pungkasnya.
Pengusaha sekaligus politikus Golkar Erwin Aksa sempat menyinggung sulitnya menjadi pengusaha dalam 4,5 tahun terakhir di deklarasi Aliansi Pengusaha Nasional untuk Prabowo-Sandi. Ia menyebut, tak ada usaha yang tumbuh, sehingga mal dan toko tutup.