TKN Jokowi - Ma'ruf Minta Publik Kritisi Lembaga Survei Partisan

22 Januari 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus Partai Golkar, Ace Hasan. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Politikus Partai Golkar, Ace Hasan. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengimbau publik supaya kritis dalam menilai lembaga survei.
ADVERTISEMENT
Hal ini ia sampaikan sebagai bentuk respons dari survei internal paslon 02 yang tidak dipublikasikan disusul dengan rilis Median yang mengklaim bahwa selisih elektabilitas antara paslon 01 dan 02 pada bulan Januari hanya tinggal satu digit, yakni 9,2 persen.
“Publik perlu kritis terhadap hasil survei dari lembaga survei yang partisan. Lihat dulu track record lembaga survei tersebut. Sandingkan dengan hasil lembaga survei yang lain. Kalau hasil surveinya nyeleneh sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun framing politik,” kata Ace dalam keterangannya, Selasa (22/1).
Menurut Ace, publik wajib kritis menyikapi hasil lembaga survei. Pasalnya, Ace menyebut mayoritas lembaga survei menunjukkan selisih suara paslon 01 dengan paslon 02 berada di angka dua digit dan elektabilitas Jokowi berada diatas 50 persen.
ADVERTISEMENT
“Yang terakhir hasil survei Charta Politika juga menunjukan jaraknya 20 persen,” kata Ace.
“Hasil survei Populi Center, LSI, Litbang Kompas, Indikator Politik yg menyebutkan elektabilitas Jokowi diatas 50 persen, tapi hanya Median yang menampilkan elektabilitas Jokowi 47,9 persen. Jika menemukan lembaga survei yang beda sendiri, patut dicurigai motifnya dan juga kehandalan metodologinya,” sambungnya lagi.
Menanggapi hasil survei ini, Ace mengaku tidak terlalu khawatir. Menurutnya, tantangan untuk paslon 02 mengejar elektabilitas paslon 01 masih cukup berat meskipun selisih suara hanya menunjukan satu digit.
“Karena apa? Karena Median sendiri menyebut kenaikan suara paslon 02 cenderung lambat. Dalam 3 bulan naik sekitar 3,2 persen. Maka dalam 3 bulan kedepanpun, dengan pola seperti itu, paslon 01 tidak akan terkejar,” pungkas Ace.
ADVERTISEMENT
“Melihat berbagai blunder 02 dan semakin panasnya mesin partai 01, bisa jadi elektabilitas 01 tidak tertandingi,” sambungnya lagi.