TKN Jokowi: Ucapan Prabowo Sering Dikreasikan, Narasi Lebih Seram

25 Februari 2019 19:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto, calon  presiden RI menyampaikan pidato singkat di sekitar Gedung KPU, Jakarta (10/8/2018). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto, calon presiden RI menyampaikan pidato singkat di sekitar Gedung KPU, Jakarta (10/8/2018). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menyebut para elite Jakarta akan membagikan uang jelang Pilpres 2019 karena kehilangan akal sehat.
ADVERTISEMENT
Menanggapi itu, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, mengatakan pernyataan Prabowo selalu menimbulkan prasangka yang berdampak hingga ke masyarakat. Seharusnya, Prabowo tak perlu berprasangka buruk terlebih dahulu.
Arsul mengkhwatirkan apabila Prabowo terus menyampaikan prasangka buruk, maka pemilu tak berjalan kondusif. Karena itu, ia berharap sebaiknya Prabowo menyampaikan visi-misi yang ingin dikerjakan.
"Kalau seperti ini terus memang pemilu kita tidak jadi kondusif. Saya kira kita berharap Pak Prabowo kan sampai sekarang dan juga BPN baru sampai narasi visi dan juga misi besar. Kita harapkan sebetulnya itu adalah agenda aksi yang konkretlah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Arsul menuturkan TKN tidak merasa tersinggung dengan pernyataan Prabowo terkait kampanye bagi-bagi uang. Pasalnya, tim masih memiliki kendala untuk mengumpulkan uang kampanye.
"Gimana masih tersindir wong TKN saja masih termasuk susah payah untuk mengumpulkan dana kampanye kok. Kalau membagi uang itu dari mana uangnya," ujar politikus PPP ini.
Sebelumnya, Prabowo sempat menyebut para elite di Jakarta sudah kehilangan akal sehatnya sehingga para elite akan membagikan uang dalam Pemilu 2019.
"Saya selalu katakan elite yang ada di Jakarta itu sudah kehilangan akal sehat. Yang ada di mereka adalah keinginan mengakal-akali rakyatnya sendiri. Mereka memandang rakyat Indonesia bodoh, bisa dibohongi," kata Prabowo di GOR Kesenian Majapahit, Mojokerto, Jawa Timur, pada Minggu (24/2).
ADVERTISEMENT