TKN Kritik Data C1 BPN soal Kemenangan Prabowo Inkonsisten
ADVERTISEMENT
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin meragukan data klaim kemenangan 54 persen yang dipaparkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Juru bicara TKN, Arya Sinulingga, menantang BPN untuk buka-bukaan data saat pleno di KPU.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kami tantang kalau benar 02 punya C1 asli dan mengatakan ada kecurangan, kami tantang di KPU. Ikut pleno di KPU, tantang di pleno. Berani enggak? Kalau tidak berani, berarti data mereka bodong,” kata Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (16/5).
Arya menganggap tidak ada konsistensi dalam data yang digunakan oleh BPN. Arya merasa BPN hanya memasukkan data di daerah yang memenangkan Prabowo-Sandi seperti di Jawa Barat. Sedangkan data yang daerah lainnya tidak dimasukkan.
“Ada yang 62 persen, ada 67 persen, ada 54 persen, dari data yang kita nggak tahu sebaran datanya di mana. Tapi jumlah data C1 nya kabarnya 54 persen juga. Ini bisa kami lihat bahwa bisa saja datanya benar tapi mungkin yang dimaksud adalah di daerah yang mereka masih menang,” ujar Arya.
ADVERTISEMENT
“Misal Jawa Barat digabung Riau, Sumsel yang daerah mereka menang digabungkan. Jumlahnya bisa saja. Atau kabupaten yang menang dimasukkan, yang belum menang mereka keluarkan dulu karena kita nggak tahu sebaran datanya di mana, bisa saja seperti itu,” tambahnya.
Soal inkonsistensi persentase kemenangan, Arya mengaku heran. Sebab, saat pencoblosan, BPN mengklaim sudah mengantongi persentase kemenangan dengan jumlah suara masuk 40 persen. Namun, ketika paparan fakta kecurangan pilpres Selasa (14/5), jumlah suara yang masuk mencapai 54 persen.
"Kami cukup takjub juga dengan data yang disampaikan. Hari pertama mereka mencapai 40 persen. Kemarin tanggal 14, hampir sebulan, nambah datanya cuma 10 persen. Artinya cuma nambah 80.000 dari hari pertama," kata politikus Perindo ini.
ADVERTISEMENT
"Data mereka stuck juga ya," lanjut Arya.
Hal-hal ini membuat TKN semakin percaya kalau data BPN masih banyak kekurangannya. Ia optimistis kalau data BPN benar dan sudah masuk semuanya 100 persen, maka pemenangnya adalah Jokowi-Ma’ruf.
“Tapi kami yakin data mereka akan benar kalau sudah data dikumpulkan mencapai 100 persen yaitu posisinya di 56 persen Jokowi dan, 44 atau 43 persen untuk mereka,” ungkap Arya.