TKN Nilai Kecurangan TSM Tak Terbukti: Insyaallah Kami Menang

22 Juni 2019 11:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi polemik sindo Trijaya FM. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi polemik sindo Trijaya FM. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Proses sidang pembuktian sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi sudah berakhir. BPN Prabowo-Sandi, KPU, Bawaslu, dan TKN Jokowi-Ma'ruf sudah menghadirkan saksi dan ahli dalam persidangan.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Razman Arif Nasution, menyebut tim hukum BPN gagal membuktikan adanya kecurangan Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM) dalam gelaran Pilpes 2019. Hal itu disampaikan Razman terkait masih minimnya bukti dan keterangan yang disampaikan saksi dan ahli dari pihak BPN dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi.
"Pertama di awal bahwa Bambang Widjojanto selaku ketua tim Prabowo Sandi menyatakan ada TSM, dari keterangan yang saya dengar baik dari saksi atau ahli, (keterangan) itu berat untuk merangkai bahwa ada kejahatan pemilu yang TSM," ujar Razman Arif dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya FM, Sabtu (22/6).
Hakim MK mendengarkan keterangan dari saksi ahli pihak termohon, Marsudi Wahyu Kisworo pada sidang lanjutan Sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (20/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kegagalan pihak pemohon atau BPN dalam membuktikan adanya kecurangan TSM tersebut, menurut Razman, jelas akan membukakan jalan bagi tim TKN untuk memenangkan gugatan di MK.
ADVERTISEMENT
"Jadi bagi kami di TKN, kami meyakini, saksi yang disampaikan BPN insyaallah tak akan memberi efek pada kami, jadi insyaallah pasti menang," kata Razman.
Sulitnya BPN Prabowo-Sandi membuktikan kecurangan TSM juga disampaikan. Ketua Umum Konstitusi dan Demokrasi (Kode ) Inisiatif, Veri Junaidi. Veri menyatakan belum ada saksi atau keterangan kuat yang menunjukkan adanya kecurangan TSM tersebut.
"Karena kalau mau mengatakan TSM itu belum cukup kuat, harusnya ada hal yang dapat menjelaskan struktur pemerintah, keamanan yang memang mendesain bahwa pemilu ini untuk tujuan memenangkan pihak tertentu," ucap Veri.
"Lalu apa itu masif, dilakukan sehingga berhasil mempengaruhi hasil akhir, ini yang menurut saya belum mencapai konteks itu. Rangkaian itu belum terhubung secara menyeluruh, sehingga belum bisa membuktikan TSM," sambungnya.
ADVERTISEMENT