TKN: Selisih Suara 11,8% di Survei Kompas Sangat Sulit Dikejar Prabowo

20 Maret 2019 10:20 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Juli Antoni. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Raja Juli Antoni. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebulan menjelang pemilihan, Libtang Kompas mengeluarkan survei terbaru yang menunjukkan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin 49, 2 persen dan Prabowo - Sandi 37,4 persen suara. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf tetap optimistis pihaknya dapat memenangkan Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Wakil Sekretaris TKN, Raja Juli Antoni, menjelaskan pihaknya optimistis Jokowi - Ma'ruf bisa menang karena berdasarkan hasil survei beberapa lembaga, selisih suara kedua paslon ini cukup jauh hingga 20 persen. Sehingga menurutnya sulit bagi Prabowo - Sandi untuk mengejar ketertinggalan itu.
"Hasil survei Litbang Kompas memang yang menunjukkan selisih antara 01 dan 02 yang paling tipis (11,8 persen). SMRC akhir pekan lalu menunjukkan selisih yang sangat besar sekitar 25 persen. Namun demikian, selisih sekitar 13 persen dengan margin of error sekitar 3 persen merupakan selisih yang sangat sulit dikejar Pak Prabowo," kata Toni, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/3).
"Kami ucapkan terima kasih kepada Litbang Kompas yang mengeluarkan hasil survei hari ini. Hasilnya akan memotivasi kami untuk bekerja lebih tekun meyakinkan rakyat bahwa Pak Jokowi - Kiai Ma'ruf adalah pemimpin terbaik bagi rakyat," imbuhnya.
Survei Kompas Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo - Sandi Maret 2019. Foto: Adham Rizqy/kumparan
Toni menyebut TKN selalu bersikap objektif melihat setiap hasil survei yang dikeluarkan sejumlah lembaga, tanpa menuduh survei itu merupakan hasil bayaran.
ADVERTISEMENT
"Tidak seperti BPN yang selalu menyalahkan survei, bahkan menuduh lembaga-lembaga survei sebagai lembaga bayaran. Kami tidak akan menuduh survei Litbang Kompas sebagai survei bayaran," tuturnya.
Toni mengatakan TKN sangat solid untuk memenangkan Jokowi - Ma'ruf dalam Pilpres 2019. Timnya akan mempelajari hasil setiap usaha tim yang dilakukan saat ini.
"Perlu dipelajari detailnya (kerja maksimal). Tapi TKN tetap solid kok memenangkan Pak Jokowi - KH Ma'ruf. Sangat solid bahkan," pungkasnya.
Dikutip dari Harian Kompas, hasil survei Maret 2019 menunjukkan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf menurun hingga di angka belum aman di bawah 50 persen. Sementara elektabilitas Prabowo - Sandi menguat.
Jika dibandingkan dengan hasil survei Litbang Kompas pada Desember 2018 lalu, maka elektabilitas Jokowi - Ma'ruf menurun dari 52,6 persen menjadi 49,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo - Sandi menguat dari 32,7 persen menjadi 37,4 persen.
ADVERTISEMENT
Data ini juga menunjukkan adanya perubahan suara pemilih selama enam bulan terakhir. Dalam survei Desember 2018, jarak elektabilitas Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandi sekitar 19,9 persen, sementara pada survei Maret menunjukkan jarak keduanya menyempit menjadi 11,8 persen. Artinya selama enam bulan terakhir, ada pergeseran dukungan dari Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandi.