TKN Soal Bendera Dirusak: Ada yang Tak Suka Jokowi-SBY Dekat

15 Desember 2018 15:57 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Partai Demokrat Dirobek. (Foto: Dok. Partai Demokrat)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Partai Demokrat Dirobek. (Foto: Dok. Partai Demokrat)
ADVERTISEMENT
Sejumlah bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, dirobek orang tak dikenal. Peristiwa itu menyebabkan Ketua Umum Partai Demokrat SBY meradang. SBY yang saat itu berada di Pekanbaru bahkan memerintahkan kadernya untuk menurunkan bendera yang masih tersisa.
ADVERTISEMENT
Lokasi perobekan bendera itu tepat berada di depan Gedung DPRD Riau. Bendera partai berlambang bintang mercy itu terletak berdampingan dengan Bendera Partai Golkar dan PSI, tetapi hanya bendera milik Partai Demokrat yang dirusak.
Menanggapi itu, Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, menyatakan rasa prihatinnya akan peristiwa tak mengenakan yang menimpa Demokrat. Ia menduga ada pihak yang sengaja melakukan hal itu untuk memperkeruh hubungan Jokowi dan SBY.
"Ada pihak tertentu yang merasa kedekatan Pak Jokowi dan Pak SBY akan menganggu kepentingan politik mereka. Nah dalam konteks itu, mereka menginginkan ada saling ketidakpercayaan antara Jokowi dan SBY," kata Raja Juli saat dihubungi kumparan, Sabtu (15/12).
Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni di Basecamp DPP PSI. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni di Basecamp DPP PSI. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Raja Juli mengungkapkan, dirinya khawatir apabila ada yang mem-framing bahwa perusakan tersebut dilakukan oleh kubu Jokowi. Terlebih, kata dia, Jokowi dan SBY berada di Pekanbaru pada hari yang sama.
ADVERTISEMENT
"Untuk mengklarifikasi itu, saya berharap Bawaslu Pekanbaru turun tangan menyelidiki siapa sebenarnya pihak-pihak yang mengail di air keruh ini," tutupnya.
Kedatangan SBY sendiri di Pekanbaru sendiri dalam rangka mengisi agenda pelantikan pengurus cabang dan pembekalan caleg di Riau. Sementara itu, Jokowi berada di kota tersebut untuk menerima gelar adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.
Hingga saat ini, Polda Pekanbaru sudah mengamankan satu orang berinisial HS yang diduga pelaku perusakan sejumlah bendera tersebut. Namun penyidik masih meminta keterangan dari yang bersangkutan. Termasuk menggali motif HS yang diduga melakukan perusakan.