TNI Fasilitasi Pemakaman Massal untuk Korban Tsunami di Palu
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa tektonik berkekuatan 7,4 magnitudo yang menghantam Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) lalu, telah menelan 1.203 jiwa. Sebagian jenazah yang telah diidentifikasi melalui Tim Disaster Victims Identification (DVI) dengan metode pengenalan wajah hingga sidik jari, akan dimakamkan secara massal.
Wacana tersebut sebelumnya dilontarkan pihak Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mengamini rencana itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memfasilitasi.
“Dan juga saya sebelum pulang (melihat) tempat pemakaman masal. Jadi kita jadikan satu, dimakamkan yang meninggal. Kita membuat ukuran 10 x 100 meter,” ucap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (30/9).
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan foto dari Pusat Penerangan TNI yang dihimpun kumparan, Hadi bersama Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala BNPB Willem Rampangilei ikut meninjau rencana lokasi pemakaman massal yang bertempat di Tempat Pemakaman Umum Paboya, Palu.
Lokasi pemakaman yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Bandara Mutiara Sis Al Jufri itu, diperkirakan mampu menampung seluruh jenazah. Penggalian makam menggunakan alat berat dan dilakukan hingga Minggu malam. “Mudah-mudahan dalam 2 hari ini sudah selesai,” sambung Hadi.
Data yang dihimpun BNPB sebelumnya, yakni Minggu pukul 13.00 WIB, korban jiwa akibat bencana ini tercatat sebanyak 832 jiwa. Namun hingga malam, korban tewas terus bertambah menjadi 1.203 orang.
Tak menutup kemungkinan, kata Hadi, data itu akan terus berubah. Hingga saat ini, proses pencarian korban selamat maupun meninggal dunia masih terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Mungkin masih ada yang akan ditemukan di pantai-pantai karena adanya tsunami,” tutup Panglima.