TNI Pamer Kekuatan Drone Tempur di Situbondo

11 September 2019 22:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Tinjau Latihan Gabungan Terpadu 2019 di Situbondo. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Tinjau Latihan Gabungan Terpadu 2019 di Situbondo. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Anda pernah menonton film Angel Has Fallen yang dibintangi Gerard Butler dan Morgan Freeman?
ADVERTISEMENT
Ratusan drone bergerak melepaskan bom menyerang Morgan Freeman yang di film itu diceritakan sebagai presiden AS. Dan sang pengawal Gerard Butler melakukan aksi penyelamatan.
Lepas dari urusan jalan cerita film itu, satu yang menarik bagaimana diceritakan drone menjadi alat tempur yang dikendalikan dari jarak jauh untuk melakukan penyerangan.
Drone kini bukan sebatas untuk pemotretan saja, tetapi juga untuk alat tempur. Dan sama seperti dalam film Angel Has Fallen, TNI juga memiliki drone yang bisa melakukan penyerangan.
Dalam latihan gabungan 2019 dengan sandi 'Dharma Yudha 2019' di Pusat Latihan dan Tempur (Puslatpur) Marinir 5 Baluran, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, drone itu dipamerkan. Latihan itu digelar selama 4 hari sejak 9 hingga 12 September dengan melibatkan tiga matra darat, udara dan laut.
ADVERTISEMENT
Dalam latihan tempur ini, TNI memamerkan alutsista terbarunya yakni drone tanpa awak berjenis MALE Chang Hong-4 (CH-4) yang bisa melakukan penyerangan. Ada dua unit drone MALE CH-4 yang diuji dalam latihan itu.
"Drone itu jenisnya adalah MALE (Medium altitude long endurance). Drone CH-4 ini dikendalikan dari Surabaya fungsinya adalah untuk surveillance dan juga melaksanakan attack. Attack bisa menggunakan bomb seperti yang kita laksanakan kemarin kita menembak ngebom dari ketinggian 15.000 feet dan kita rilis hasilnya sangat presisi," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Banyuputih, Jawa Timur, Rabu (11/9).
Hadi menjelaskan, drone itu bisa terbang selama 12 jam dan mencakup jangkauan hingga radius 1.000 kilometer. Dua unit drone ini merupakan hasil pengadaan resra kedua 2014-2019.
Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Tinjau Latihan Gabungan Terpadu 2019 di Situbondo. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
"Bisa terbang dengan lama terbang bisa sampai 12 jam dan jangkauan radius of action-nya bisa sampai 1.000 km apabila kita menggunakan satelit BLOS (beyond line of sight) tapi kalau hanya menggunakan CLOS itu bisa dari Surabaya sampai ke tempat latihan ini di Situbondo," jelas Hadi.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Hadi mengatakan TNI sudah memesan sebanyak enam unit drone tipe CH-4. Namun baru dua unit yang saat ini sudah bisa operasikan.
"Rencananya kita memiliki enam pesawat, enam pesawat itu untuk memenuhi dua sistem. Kalau satu satuan penembak (satbag) itu tiga (drone) tapi kalau dua satbag dengan enam pesawat," tutur Hadi.
TNI tengah melakukan latihan tempur 2019. Latihan itu melibatkan 12.500 anggota gabungan dari tiga matra dan 1/3 dari jumlah alutsista milik TNI hasil pengadaan pada Rensra kedua 2014-2019.
Puncak latihan akan digelar Kamis (12/8) besok. Direncanakan, Presiden Joko Widodo, Menkopolhukam Wiranto, Menhan Ryamizard Ryacudu hingga Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan hadir menyaksikan Latihan Gabungan itu.