TNI soal Pembakaran Pos Pemuda Pancasila: Serahkan ke Polisi Militer

30 Maret 2018 5:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Posko dan Mobil milik Pemuda Pancasila dibakar (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Posko dan Mobil milik Pemuda Pancasila dibakar (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi masih belum menemukan titik terang terkait kasus pembakaran Pos Pemuda Pancasila di Pondok Gede, Bekasi, yang terjadi pada Rabu (28/3) lalu. Namun, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Bekasi Aries Budiman mengatakan, insiden itu merupakan rentetan kejadian yang bermuara dari penganiayaan anggota TNI AU yang dilakukan oknum anggotanya pada Jumat (23/3).
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya mengatakan, pihaknya tak ingin berkomentar terkait dugaan hubungan dua kejadian tersebut.
"Kita belum bisa memberikan keterangan soal itu," kata Jemi kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (29/3).
Jemi mengatakan, ia tak ingin ikut campur dengan insiden itu. Menurutnya, jika dugaan pembakaran itu dilakukan oleh oknum TNI, ia menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada Polisi Militer Angkatan Udara untuk berkoordinasi dengan polisi.
"Kami serahkan kepada POM (Polisi Militer) AU untuk koordinasi dengan kepolisian untuk mencari pelaku yang lain," ucap Jemi.
Sebelumnya, meskipun belum tahu pasti pelaku pembakaran, tapi Aries merasa insiden pengeroyokan dua Anggota TNI AU yang dilakukan oleh Anggota Pemuda Pancasila berhubungan dengan peristiwa pembakaran pos ormas itu. Aries juga menyebutkan, TNI dianggap sebagai “bapak” yang melahirkan Pemuda Pancasila, untuk itu ia memilih jalan damai dengan pihak TNI atas apa yang telah dilakukan anggotanya.
Posko dan Mobil milik Pemuda Pancasila dibakar (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Posko dan Mobil milik Pemuda Pancasila dibakar (Foto: Reki Febrian/kumparan)
“Saya minta kepada anak buah PP atau tidak PP yang melakukan kekerasan pada AU untuk minta maaf, saya menyesal sekali dan sebagai ketua MPC ketua Bekasi mohon maaf kepada TNI,” ucap Aries.
ADVERTISEMENT
Aries juga bersikap tegas terhadap para ketua pimpinan cabang. Ia meminta Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila mencari penganiaya anggota TNI AU yang berdagang durian tersebut. Jika penganiaya itu tidak ditemukan untuk kemudian diproses secara hukum, dia mengancam ada sanksi untuk pimpinan cabangnya.
Terakhir, Aries sendiri berjanji akan menemui pucuk pimpinan TNI AU untuk membicarakan jalan damai. Namun, ia juga akan meminta agar tindakan yang menimbulkan ketegangan tersebut dihentikan.
Sementara itu, Kapolsek Pondok Gede Kompol Suwari mengatakan, ia sulit mencari pelaku pembakaran lantaran tak ada CCTV yang terpasang di sekitar lokasi. “Enggak ada (kamera CCTV). Karena kebetulan itu tanah kosong hanya untuk menampung gerobak-gerobak orang penjual itu saja,” ujar Kapolsek Pondok Gede Kompol Suwari di Mapolsek Pondok Gede, Bekasi, Kamis (29/3).
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan saat kejadian tidak ada anggota Pemuda Pancasila di lokasi itu. Saat ini lokasi tersebut juga sudah diamankan menggunakan garis polisi.