Tol Trans Jawa Siap Pakai, Pemudik Motor Diminta Pakai Kendaraan Umum

18 Desember 2018 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi di Tol Solo-Ngawi. (Foto: Dok. NTMC Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di Tol Solo-Ngawi. (Foto: Dok. NTMC Polri)
ADVERTISEMENT
Selama dua hari penuh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Refdi Andri meninjau ruas Tol Trans Jawa. Berangkat dari tol Cawang, Jakarta, pada Senin (17/12) rombongan tiba di Surabaya Selasa (18/12).
ADVERTISEMENT
Dari keseluruhan tinjauannya tersebut, Refdi menyimpulkan tol sepanjang lebih dari 800 kilometer yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya sudah dinyatakan layak untuk digunakan saat arus mudik dan balik pada puncak perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Kalau kita lihat kemarin, kita merefleksi sejenak semua penjelasan dan menghadirkan perkuatan yang di sini dari Kemenhub, Jasa Raharja dan pengelola jalan tol, kita sudah siap untuk menghadapi kegiatan Operasi Lilin tahun 2018,” ujar Refdi Andri di rest area KM 575 ruas Tol Solo-Ngawi, Selasa (18/12).
Jalan Tol Trans Jawa (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Tol Trans Jawa (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
Dengan kondisi jalan tol Trans Jawa yang sudah layak dilalui dan memotong waktu perjalanan cukup banyak, Refdi berharap para pemudik mau beralih ke kendaraan umum. Imbauan itu dia khususkan untuk pemudik yang berencana pulang ke kampung halaman dengan sepeda motor.
ADVERTISEMENT
“Yang disiapkan pemerintah justru itu segala kesiapan transportasi publik ini juga. Pada akhirnya bagaimana menarik perhatian masyarakat kita, roda dua khususnya, yang digunakan sebagai moda transportasi pada akhirnya mereka menggunakan transportasi publik yang nyaman,” ujar Refdi.
Para pengendara juga tidak perlu khawatir jika melewati ruas tol Trans Jawa, infrastruktur berupa rest area yang menyediakan kebutuhan pengendara juga sudah tersedia di ruas tol tersebut.
Untuk menjamin kenyamanan pengendara saat puncak arus mudik dan balik mendatang, sejumlah polisi akan disiagakan. “Untuk Pulau Jawa jumlah personelnya 50 ribu lebih dan terkonsentrasi di Jatim ini 10 ribu lebih,” kata Refdi.