Tolak Permenhub, Driver Ojek Online Demo ke Istana Negara

Sejumlah pengemudi ojek online dari berbagai daerah pagi ini tampak berdatangan ke area parkir IRTI, Monas, Jakarta Pusat, untuk melakukan longmarch ke Istana Negara. Mereka menolak isi Permenhub Nomor 108 Tahun 2017 dan menuntut supaya pemerintah melegalkan ojek online sebagai transportasi resmi.

Para driver yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Dua Indonesia (GARDA) yang terdiri dari sopir ojek online Uber, GoJek dan Grab ini berencana menggelar unjuk rasa di depan Istana Negara, Selasa (27/3) pukul 11.00 WIB.

Pantauan kumparan (kumparan.com) di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB iring-iringan komunitas ojek online ini sudah mulai berdatangan. Beberapa peserta aksi juga terlihat membawa spanduk bertuliskan tuntutan para driver agar pemerintah melegalkan transportasi online dibentangkan di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Dua buah mobil pengeras suara berserta spanduk yang berisikan tanda tangan para driver ojek online juga terpantau sudah berada di lokasi dan dibentangkan di badan mobil komando. Setelah itu massa akan melakukan longmarch ke Istana Negara.

"Nanti kita jam sebelas gerak ke Istana, kita nunggu teman-teman yang lain dulu dari berbagai daerah, entar kita sama sama jalan," ujar Asep salah seorang driver ojek online kepada kumparan di lokasi.

Menurutnya massa aksi berdemo untuk menuntut pemerintah merasionalisasikan tarif ojek online atau daring.

"Soal tuntutan nanti saja kita sama-sama mendengar, yang jelas hari ini kita akan mendesak pemerintah soal payung hukum ojek online dari pemerintah dan rasionalisasi tarif dan kami ingin bertemu langsung dengan Pak Jokowi," ujar Badai, koordinator massa aksi kepada kumparan.

Aksi rencananya akan dilakukan dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Beberapa petugas kepolisian juga terpantau sudah berjaga di sejumlah titik untuk mengamankan jalannya aksi. Hingga saat ini situasi lalu-lintas di sekitar kawasan Monas masih terpantau lancar, belum ada penutupan jalur.