Topan Idai Sebabkan 446 Jiwa Tewas di Mozambik

25 Maret 2019 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita mengumpulkan air untuk mencuci ketika air banjir mulai surut setelah Topan Idai, di Buzi dekat Beira. Foto: REUTERS / Mike Hutchings
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita mengumpulkan air untuk mencuci ketika air banjir mulai surut setelah Topan Idai, di Buzi dekat Beira. Foto: REUTERS / Mike Hutchings
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Topan Idai yang menerjang Mozambik terus merenggut nyawa. Hingga Minggu (24/3), jumlah korban tewas mencapai 446 jiwa.
ADVERTISEMENT
Selain Mozambik, topan Idai menyerang beberapa negara lain di selatan Afrika, seperti Malawi dan Zimbabwe. Untuk di Zimbabwe PBB menyatakan jumlah korban antara 259 atau 154. Sementara di Malawi, korban tewas mencapai 56 orang.
Topan Idai menjadi mimpi buruk lantaran kekuatan angin dapat mencapai 170 kilometer per jam.
Seorang lelaki memandangi jembatan yang hanyut di sepanjang sungai Umvumvu mengikuti Topan Idai di Chimanimani. Foto: Reuters/Philimon Bulawayo
Menteri Tanah dan Lingkungan Hidup Mozambik Celso Correia menyebut, di samping ratusan korban jiwa, Idai berimbas pada kehidupan 531 ribu orang. Sebanyak 110 ribu jiwa terpaksa hidup di penampungan.
Correia mengatakan, badai Idai juga memicu terjadinya beberapa penyakit.
"Ada yang menderita kolera, malaria. Ini situasi yang tak bisa dihindari, pemerintah telah membuka pusat pengobatan kolera," kata Correia seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/3).
Suasana wilayah Beira di Mozambik. Foto: Reuters
Buruknya kondisi Mozambik, membuat warga setempat mencari cara agar bencana ini tidak semakin parah. Sekumpulan orang bahkan berkumpul di gereja di kota pelabuhan Beira meminta Tuhan memberikan perlindungan bagi Mozambik.
ADVERTISEMENT
"Kami meminta Yesus melindungi kami, dan jangan biarkan ini terjadi lagi," ujar seorang warga Mozambik Maria Domingas.
"Hanya dengan Tuhan kami bisa melangkah maju," sebut seorang warga lainnya Rosa Manuel.