Tradisi Putri Belanda Bersekolah dengan Sepeda

22 Agustus 2017 19:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Liburan panjang Musim Panas tahun ini telah berakhir, saatnya kembali ke bangku sekolah, tak terkecuali Putri Alexia Juliana Marcela Laurentien, Prinses der Nederlanden, Prinses van Oranje-Nassau, anak Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima. Alexia memasuki dunia baru dari SD ke SMP, mulai Senin kemarin.
ADVERTISEMENT
"Prinses Alexia vertrekt vanuit huis naar het Christelijk Gymnasium Sorghvliet in Den Haag (Putri Alexia berangkat dari rumah ke Christelijk Gymnasium Sorghvliet di Den Haag, red)," posting akun resmi Facebook keluarga Kerajaan Belanda, Het Koninklijk Huis, dipantau kumparan Den Haag (kumparan.com), Selasa (22/8/2017).
Putri Alexia lahir di Den Haag pada 26 Juni 2005. Dia adalah anak kedua dari Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima. Penerus Dinasti Oranje ini dikaruniai tiga orang anak, semuanya perempuan: Putri Mahkota Catharina-Amalia Beatrix Carmen Victoria (pewaris tahta langsung), Putri Alexia, dan si bungsu Putri Ariane Wilhelmina Maxima Ines.
Sebagaimana kakaknya, Alexia berangkat ke sekolah dengan naik sepeda dari rumahnya, Villa Eikenhorst di Wassenaar, ke sekolah menengah Christelijk Gymnasium Sorghvliet di Den Haag. Jarak rumah di Wassenaar ke sekolah di Den Haag yang harus ditempuh putri Raja Belanda itu sejauh 11 km, dengan pengawalan senyap tak mencolok.
Tradisi Putri Belanda bersepeda ke sekolah (Foto: Facebook/Het Koninklijk Huis)
Rijksvoorlichtingsdienst/RVD (Dinas Penerangan Negara-red) kembali menekankan kepada media bahwa masa sekolah para putri kerajaan Belanda tidak boleh diganggu. Mereka hanya diekspos ke publik pada Hari Raja, yakni hari ulang tahun raja yang merupakan Hari Nasional dan sesi-sesi foto khusus.
ADVERTISEMENT
"Keseluruhan masa sekolah bukan untuk konsumsi publik. Para putri, sebagaimana teman-teman sebaya, mempunyai hak atas masa remaja yang tenang. Justru karena kehidupan para putri di masa depan sebagian akan memikul tugas-tugas publik, maka menjadi sangat penting untuk menghargai privasi mereka," demikian RVD, Senin (21/8)
Penelusuran kumparan, tradisi keluarga kerajaan Belanda naik sepeda sudah dimulai sejak Ratu Wilhelmina (naik tahta dari 23 November 1890 sampai 4 September 1948). Ratu Wilhelmina boleh dikatakan pendobrak tabu pada zamannya.
Pada masa itu Ratu Wilhelmina yang bertahta pada usia masih sangat belia (lahir di Den Haag, 31 Agustus 1880, wafat di Apeldoorn, 28 November 1962), tidak mendapat izin dari Ministerraad (Dewan Menteri-red), untuk naik sepeda.
Tradisi Putri Belanda bersepeda ke sekolah (Foto: Facebook/Het Koninklijk Huis)
Namun, Ratu Wilhelmina muda tetap bergeming dengan keyakinannya bahwa naik sepeda adalah suatu kegiatan yang menyehatkan. Ratu bahkan berdalih dengan menyebut beberapa nama wanita dari kalangan tinggi di zaman itu. Sejak itu bersepeda menjadi tradisi yang diteruskan oleh para penerus tahta Belanda.
ADVERTISEMENT
"Ratu Juliana juga sangat sering naik sepeda dan (dengan itu) dia sangat populer," demikian keterangan di laman Fietsenbond, organisasi nasional untuk para penyepeda.
Tradisi Putri Belanda bersepeda ke sekolah (Foto: Facebook/Het Koninklijk Huis)
Hanya Ratu Beatrix saja, Ibu Suri Raja Willem-Alexander, yang agak kurang sering telihat naik sepeda. "Beatrix sengaja mengambil jarak. Tapi Raja Willem-Alexander akan kembali seperti para pendahulunya. Kita akan lebih sering melihat dia naik sepeda dengan kursi (boncengan) anak-anak," ujar Guru Besar Emeritus Sejarah Sastra Belanda Prof. Dr. Herman Pleij dikutip dari Fietsenbond.
Naik sepeda kini telah menjadi tradisi yang melekat dan identik dengan identitas nasional bangsa Belanda, dari Raja dan keluarganya, Perdana Menteri dan kabinetnya, mahasiswa, pelajar, sampai rakyat biasa.
Tradisi Putri Belanda bersepeda ke sekolah (Foto: Facebook/Het Koninklijk Huis)
Laporan dari reporter kumparan Den Haag, Eddi Santosa.
ADVERTISEMENT