Transkrip Debat Keempat Jokowi-Prabowo soal Ideologi dan Pemerintahan

31 Maret 2019 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres no urut 01, Joko Widodo dan Capres no urut 02, Prabowo Subianto berjabat tangan saat usai Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres no urut 01, Joko Widodo dan Capres no urut 02, Prabowo Subianto berjabat tangan saat usai Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah menyampaikan visi dan misi, capres 01 Joko Widodo dan capres 02 Prabowo memasuki sesi tanya jawab soal ideologi dan pemerintahan dalam segmen kedua.
ADVERTISEMENT
Secara bergantian, keduanya menjawab pertanyaan dari panelis. Setelah itu, mereka menanggapi satu sama lain.
Berikut transkrip lengkap kedua capres dalam menghadapi sesi tanya jawab di segmen kedua dari bahasakita.co.id.
Sesi tanya jawab tema ideologi
Retno Pinasti:
Bapak-bapak, kita buka amplop untuk tema ideologi. Kita akan bacakan pertanyaannya dan kami persilakan bapak-bapak untuk mencatat jika diperlukan.
Ideologi Pancasila berfungsi menjembatani antara semangat para pendiri bangsa dan generasi sekarang sekaligus juga menghubungkan atau mempertemukan keyakinan-keyakinan yang berbeda dan kelompok-kelompok yang berbeda agar menjadi dasar bagi bangsa Indonesia di dalam mencapai kesepahaman untuk bertindak bersama.
Pertanyaannya, menurut Bapak bagaimana menanamkan dan menumbuhkan nilai nilai Pancasila kepada generasi penerus dengan tidak mengutamakan pendekatan indoktrinasi agar lebih mudah diterima dan diaktualisasikan?
ADVERTISEMENT
Sesuai hasil pengundian kami persilakan calon presiden nomor urut 02 Bapak Prabowo Subianto untuk menjawab terlebih dahulu waktu untuk menjawab adalah 2 menit dimulai dari saat bapak berbicara.
Prabowo Subianto:
Baik pertanyaannya adalah bagaimana kita menanamkan Pancasila di masyarakat kita tanpa pendekatan indoktrinasi. Menurut pendapat saya Pancasila ini walaupun kita tidak mau menggunakan pendekatan indoktrinasi tapi kita harus memasukkan Pancasila ke dalam pendidikan bangsa kita pendidikan dari kecil dari awal dari usia dini taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA harus dimasukkan dalam edukasi.
Bukan indoktrinasi tapi dalam pendidikan dalam kurikulum baru. Dengan demikian, kita ada pemahaman yang universal yang bisa disepakati karena ini adalah kesepakatan bangsa ini adalah yang menjadikan kita negara merdeka. Jadi generasi penerus harus mengerti dari mana datangnya Republik Indonesia walaupun tidak bersifat indoktrinasi tapi harus bersifat edukatif harus dimasukkan ke dalam program pendidikan seterusnya sampai pendidikan lanjut S1, S2, S3.
ADVERTISEMENT
Ini pandangan saya, baru dengan demikian kita bisa menanamkan Pancasila di generasi-generasi penerus kita dan terutama para pemimpin harus memberi contoh mempersatukan, menyejukkan, memberi contoh. Dalam masalah edukasi ini dalam memilih orang tidak boleh memandang suku, agama, ras. Dalam menjalankan politik harus politik persatuan bukan politik pecah belah bukan politik cari kesalahan, cari politik cari perbedaan.
Retno Pinasih:
Terimakasih Bapak Prabowo Subianto waktunya habis.
Zulfikar Naghi:
Mohon tenang pendukung capres 02 nanti ada waktunya sendiri terima kasih .
Retno Pinasti:
Berikutnya kami persilakan capres nomor urut 01 Bapak Joko Widodo untuk menjawab pertanyaan yang sama. Waktunya juga sama dua menit dimulai dari saat Bapak berbicara.
Joko Widodo:
ADVERTISEMENT
Tadi di depan sudah saya sampaikan bahwa Pancasila adalah kesepakatan para pemimpin bangsa dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan berbagai daerah dan dari berbagai organisasi.
Sejarah-sejarah mengenai dirumuskannya Pancasila, dibangunnya Pancasila harus diberikan di dalam pendidikan anak-anak kita, bukan sejak dari TK, tetapi sejak dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, sampai universitas S2, S3. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana memberikan pendidikan Pancasila ini dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara.
Anak-anak harus diberi tahu bagaimana bertoleransi karena kita ini memiliki 714 suku. Anak-anak juga harus diberitahu bagaimana berkawan dengan saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air yang memiliki lebih dari 1.100 bahasa daerah yang berbeda-beda.
Anak anak juga harus diberitahu bagaimana bertoleransi karena kita ini berbeda-beda agama kehidupan sehari hari dalam kehidupan sehari hari. Seperti itulah sebetulnya ingin terus kita lakukan pendidikan dan kita telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, tetapi ini harus kekinian bukan indoktrinasi.
ADVERTISEMENT
Lagi harus kekinian bisa dilakukan lewat visual, baik yang ada di Facebook, baik yang ada di Instagram, baik yang ada di Twitter dengan cara cara sehingga relevansi antara Pancasila dan anak-anak muda ini bisa sambung.
Retno Pinasti:
Baik terima kasih Pak Jokowi.
Zulfikar Naghi:
Baik mohon tenang pendukung capres 01 mohon tenang, boleh mohon tenang pendukung capres 01 karena kita masih akan melanjutkan.
Retno Pinasti:
Baik kita lanjutkan kembali. Kini giliran capres 02, Bapak Prabowo Subianto untuk menanggapi jawaban dari capres 01 waktunya satu setengah menit dimulai dari saat bapak berbicara.
Prabowo Subianto:
Pak Jokowi yang saya hormati saya kira dalam hal ini kita sebetulnya pada esensinya tidak jauh berbeda. Saya yakin dan percaya Pak Jokowi Pancasilais. Saya yakin dan percaya Pak Jokowi patriot. Saya yakin dan percaya Pak Jokowi nasionalis, karena itu waktu Pak Jokowi dilantik Saya datang ke Pak Jokowi, saya memberi hormat.
ADVERTISEMENT
Tapi saya juga ingin bertanya apakah Pak Jokowi paham dan mengerti di antara pendukung Pak Jokowi ada yang melontarkan tuduhan tuduhan yang tidak tepat kepada saya seolah-olah saya membela khilafah, seolah-olah saya akan melarang tahlilan dan sebagainya.
Ini sesuatu yang sangat tidak masuk akal. Ibu saya seorang Nasrani, saya lahir dari rahimnya seorang Nasrani. Lingkungan saya, jadi saya dari umur 18 tahun, pertaruhkan nyawa saya untuk membela Pancasila. Nyawa saya pertaruhkan untuk Republik ini.
Bagaimana kok saya dituduh akan mengubah Pancasila? Sungguh kejam itu. Tapi saya percaya Pak Jokowi tidak merestui itu, terima kasih.
Retno Pinasti:
Baik terima kasih Pak Prabowo.
Zulfikar Naghi:
Baik pendukung capres 02 mohon tenang karena kita masih melanjutkan.
ADVERTISEMENT
Retno Pinasti:
Baik kami persilakan Pak Jokowi untuk menanggapi waktunya sama Bapak satu setengah menit kami persilakan.
Joko Widodo:
Saya juga percaya kok Pak Prabowo itu Pancasilais. Saya juga percaya Pak Prabowo itu nasionalis, saya percaya. Saya juga percaya Pak Prabowo tuh patriot. Percaya Pak percaya,
Tapi masalah tuduh-menuduh saya kan juga banyak dituduh Pak. 4,5 tahun ini saya juga dituduh “Pak Jokowi itu PKI”. Ada menuduh seperti itu. Saya juga biasa saja, enggak pernah saya jawab.
Yang paling penting marilah kita bersama-sama membumikan Pancasila sehingga dalam kehidupan sehari-hari. Kita ini pemimpin. Pemimpin bisa memberikan contoh yang baik tidak saling menghujat, tidak saling menghina, tidak saling meremehkan, tidak saling menjelekkan.
ADVERTISEMENT
Yang itu sekarang ini kita lihat saya ngomong apa adanya. Di politikus-politikus kita, kenapa tidak memberikan contoh yang baik? Bagaimana sopan-santun, tata-krama, saling bertoleransi, saling berkawan, saling bersahabat, kenapa tidak seperti itu yang kita lakukan sehingga contoh pada anak anak muda bisa kita berikan dengan baik?
Sesi tanya jawab tema pemerintahan
Retno Pinasti:
Terima kasih Bapak Joko Widodo, waktunya sudah habis.
Telah dijawab oleh kedua kandidat pertanyaan dari panelis dengan tema ideologi dan kini kita akan bergeser ke tema kedua yakni tema pemerintahan. Dan saya akan kembali mengambil amplop dari dalam kotak untuk tema pemerintahan yang terpilih dalam undian tadi adalah amplop A, dapat Bapak Ibu saksikan masih dalam kondisi tersegel.
ADVERTISEMENT
Sebelum kami mulai membacakan pertanyaan tema pemerintahan ini kami akan ingatkan kembali bapak-bapak waktu untuk menjawab adalah dua menit dimulai saat bapak-bapak berbicara. Kami sebagai moderator akan mengingatkan jika masih ada durasi dan begitu pula jika waktunya sudah habis.
Kita akan buka amplop berisi pertanyaan dengan tema pemerintahan. Akan kami bacakan sebanyak satu kali.
Dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 pemerintah perlu memanfaatkan teknologi informasi untuk dapat membangun tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi atau electronic government. Banyak daerah telah memiliki smart city sebagai bentuk adopsi dan pengembangan dari electronic government.
Pertanyaannya, bagaimana visi dan strategi Bapak dalam memanfaatkan keberadaan smart city dan electronic government agar pelayanan publik semakin responsif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif bangsa Indonesia?
ADVERTISEMENT
Baik, untuk pertanyaan dengan tema pemerintahan ini kami persilakan capres nomor urut 01, Bapak Joko Widodo untuk menjawab terlebih dahulu. Waktu untuk menjawab sama dua menit dimulai dari saat bapak berbicara.
Joko Widodo:
Tadi di depan sudah saya sampaikan bahwa ke depan diperlukan pemerintahan digital untuk melayani. Karena yang namanya pelayanan bukan hanya melayani, tapi kecepatan itu sangat diperlukan. Sehingga diperlukan yang pertama namanya reformasi dalam bidang pelayanan.
Lewat layanan yang berbasis elektronik seperti e-government, e-procurement, e-budgeting sangat sangat diperlukan dalam menyiapkan era digital ke depan. Yang kedua juga penyederhanaan dan penajaman kelembagaan. Tidak perlu banyak lembaga, kita ini di dalam pemerintahan 4.5 tahun ini telah kita bubarkan 23 lembaga yang ada agar lebih ramping. Lembaga lebih ramping, lebih lincah, gampang memutuskan dan tidak berbelit belit.
ADVERTISEMENT
Ketiga diperlukan peningkatan kualitas aparatur (ASN) kita, sehingga mereka semuanya bisa melayani dengan cepat, semuanya pelayanan berbasis elektronik.
Keempat, kita melakukan reformasi tata kelola manajemen semuanya harus disimpelkan, disederhanakan, tidak bertele-tele. Lembaga-lembaga yang tidak perlu saja, saya kira perlu kita bubarkan. Kita tadi sudah saya sampaikan 23, kalau perlu itu ditambah. Kalau memang ada lembaga yang justru menghambat yang menyebabkan pelayanan kita menjadi bertele-tele. Saya rasa pemerintahan ke depan adalah seperti itu .
Retno Pinasti:
Terima kasih Bapak Joko Widodo.
Retno Pinasti:
Dan berikutnya kami persilakan capres nomor urut 02 Bapak Prabowo Subianto untuk menjawab pertanyaan yang sama, Bapak waktunya juga sama dua menit, kami persilakan.
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto:
Baik jadi memang teknologi informatika. Vital bagi pemerintahan dan pemerintah Prabowo-Sandi akan mengutamakan penggunaan teknologi informatika ini, terutama untuk mencapai transparansi.
Jadi segala macam sistem yang baik tapi kalau tujuannya tidak jelas maka yang ingin kita capai adalah suatu pemerintahan yang efektif dan bersih dari korupsi. Dan teknologi informatika ini adalah senjata yang sangat efektif untuk mencapai itu.
Sebagai contoh untuk meningkatkan kembali rasio pajak kita kita bisa menegakkan teknologi informatika dan dengan cepat sekarang yang rasio pajak itu sudah turun di sekitar 10%, kita akan bisa kembalikan 16%. Dengan demikian kita bisa dapat banyak lagi uang yang dihemat. Kemudian bisa kita perbaiki kesejahteraan pemerintah terutama perbaiki gaji dan kualitas hidup pegawai aparat pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kita jadi demikian yang kita gunakan teknologi informatika adalah keharusan dan harus kita laksanakan kita harus mempunyai mungkin single identity card. Enggak usah terlalu banyak kartu, satu kartu cukup untuk melaksanakan fungsi yang besar.
Tapi terutama tujuan pemerintah itu adalah kesejahteraan rakyat ini yang harus kita pegang teknologi kalau tidak untuk kesejahteraan rakyat untuk apa mahal-mahal dan boros bahkan tidak bermanfaat.
Retno Pinasti:
Baik terima kasih Bapak Prabowo waktunya habis Bapak terima kasih, selanjutnya kami persilahkan.
Zulfikar Naghi:
Pendukung capres 02 mohon tenang karena masih berlangsung debatnya.
Retno Pinasti:
Pak Jokowi untuk menanggapi jawaban Pak Prabowo tadi waktunya satu setengah menit kami persilakan.
Joko Widodo:
ADVERTISEMENT
Ya intinya bahwa penggunaan pelayanan yang berbasis elektronik inilah kecepatan. Karena ke depan negara yang besar tidak kuat tidak menguasai negara kecil atau negara yang kuat menguasai negara yang lemah. Tetapi negara yang gerak cepat akan menguasai negara yang lambat.
Oleh sebab itu kita harus menyiapkan negara kita harus cepat. Cepat memutuskan, cepat merespons setiap perubahan perubahan yang ada, dan itu hanya bisa dilakukan kalau kita menyiapkan pemerintah kita, e-government kita, e-procurement kita, e-budgeting kita, e-planning kita betul-betul harus terkoneksi dari pusat ke provinsi, ke kabupaten dan kota ini kita sambung online semuanya.
Inilah yang dalam proses kita siapkan dan kita harapkan dengan dengan kecepatan itu pemerintah menjadi sangat efektif, cepat melayani, cepat merespon setiap perubahan perubahan yang ada. Dan perlu saya sampaikan untuk masalah perpajakan, perpajakan kita sekarang sudah online. Saya kira kita menyampaikan SPT sekarang juga sudah dengan online tidak usah ke kantor pajak, dari rumah saja bisa.
ADVERTISEMENT
Inilah proses yang terus akan kita kerjakan sehingga nantinya pusat, provinsi, kabupaten, dan kota tersambung semuanya. Setiap perintah juga bisa cepat direspons dari pusat sampai ke kabupaten dan kota .
Retno Pinasti:
Waktunya habis terima kasih pak Jokowi.
Zulfikar Naghi:
Mohon tenang pendukung capres 01.
Retno Pinasti:
Baik kini giliran Pak Prabowo subianto untuk menanggapi. Waktunya sama satu setengah menit kami persilakan.
Prabowo Subianto:
Baik saya kira kita tidak ada perbedaan pandangan dalam garis besar tetapi yang yang harus kita utamakan terutama adalah tujuan dari pada pemerintah itu sendiri yang saya katakan tadi adalah teknologi sistem ya hardware atau software bisa tetapi kalau tujuan pemerintah itu tidak jelas maka terjadilah kerugian kerugian besar bagi suatu negara.
ADVERTISEMENT
Saya dari awal mengatakan, dan saya ulangi lagi masalah bangsa ini adalah kekayaan kita tidak tinggal di indonesia. Dengan sistem yang hebat bagaimanapun kalau tidak ada political will dari pemerintah untuk merubah arah orientasi sistem ekonomi saya kira indah-indah saja kita boleh punya informatika, boleh punya sistem yang hebat boleh punya kartu banyak sekali indah seolah-olah modern seolah olah efisien seolah-olah cepat untuk apa cepat kalau tetep cepatnya adalah kekayaan kita mengalir ke luar negeri saya lebih baik pakai teknologi lama tapi kekayaan Indonesia tidak keluar dari Indonesia.
Retno Pinasti:
Terima kasih Bapak Prabowo Subianto.
Zulfikar Naghi:
Baik kami mohon tenang.
Retno Pinasti:
Hadirin dan pemirsa baik hadirin dan pemirsa, dua pertanyaan dari panelis tadi telah dijawab oleh kedua kandidat yakni tema ideologi dan pemerintahan kini kami berikan kesempatan kepada para pendukung untuk memberikan apresiasi kepada kedua kandidat.
ADVERTISEMENT