Trump Akan Tentukan Sikap AS soal Kesepakatan Nuklir Iran

8 Mei 2018 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump pada Selasa waktu setempat (8/5) akan memutuskan sikap Amerika Serikat soal perjanjian program nuklir Iran yang disepakati di era Barack Obama. Jika memutuskan menarik diri, maka AS akan kembali menerapkan sanksi ekonomi kepada Iran.
ADVERTISEMENT
Pembatalan perjanjian dengan Iran telah disampaikan Trump sejak zaman kampanye Presiden 2016. Ketika itu dia mengatakan perjanjian yang diteken oleh Obama dan para pemimpin negara-negara Eropa bertajuk Rencana Aksi Gabungan Berkesinambungan atau JCPOA pada 2015 penuh cacat.
Mengamini perkataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump menganggap JCPOA tidak cukup kuat untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklirnya. Iran sendiri berkali-kali telah membantah nuklir mereka untuk tujuan militer.
Di bawah kesepakatan tersebut, AS setuju mencabut sanksi dan embargo terhadap Iran. Sebagai balasannya, Iran akan mengurangi kemampuan pengayaan uranium mereka hingga ke taraf tidak mampu dijadikan senjata.
Hassan Rouhani  (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
zoom-in-whitePerbesar
Hassan Rouhani (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
Berkat pencabutan sanksi, penjualan minyak Iran pada Januari 2016 meningkat dan negara itu kembali menjadi pemain besar eksportir minyak.
ADVERTISEMENT
Trump mengancam akan menarik AS dari kesepakatan itu jika penandatangan lain, yaitu China, Prancis, Jerman, dan Inggris, tidak memperbaiki cacat pada JCPOA . Keempat negara anggota Dewan Keamanan PBB itu juga telah meminta Trump tetap pada kesepakatan.
Jika pada keputusannya nanti Trump menarik AS dari JCPOA, maka negara itu akan kembali menerapkan sanksi terhadap Iran pekan ini. Dengan sanksi ini, perusahaan-perusahaan asing dilarang bekerja sama dengan Iran jika tidak ingin mendapatkan penalti dari sistem keuangan AS.
Presiden Iran Hassan Rouhani sendiri mengecam rencana Trump tersebut dan menolak menegosiasikan ulang JCPOA yang telah dirundingkan selama dua tahun sejak 2013. Rouhani mengatakan negaranya telah bersiap terhadap segala skenario yang akan muncul.
Tanpa ada AS, kata Rouhani, Iran tetap akan berkomitmen pada JCPOA. Hal yang sama disampaikan oleh penandatangan kesepakatan tersebut, salah satunya Inggris yang mengatakan akan berupaya agar AS tetap berkomitmen pada JCPOA.
ADVERTISEMENT