Trump Akan Undang Kim Jong-un ke AS jika Pertemuannya Sukses

8 Juni 2018 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan Kim Jong-un (Foto: Reuters dan AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Kim Jong-un (Foto: Reuters dan AFP)
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku tak ragu mengundang Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un ke Gedung Putih setelah pertemuannya di Singapura. Namun hal ini hanya akan terjadi bila dialognya Selasa (12/6) itu berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
"Tentunya bila berjalan lancar. Saya pikir mereka akan menerima ini dengan baik, jadi saya pikir itu mungkin akan terjadi," lanjut Trump.
Ketika ditanya apakah pertemuan kedua itu akan digelar di Gedung Putih, Washington D.C., atau Mar-a-Lago di Florida, Trump menjawab kemungkinan di kantor pemerintahan.
"Mungkin kita mulai dari Gedung Putih. Bagaimana?" ucap dia, dikutip dari The Guardian, Jumat (8/6).
Trump juga berharap hubungannya dengan Pyongyang dapat terjalin dengan baik dan "sangat mungkin" bila perdamaian Perang Korea dapat segera terwujud.
"Menstabilkan hubungan (dengan Korut) merupakan suatu hal yang sangat ingin saya capai. Banyak faktor-faktor baik untuk mendukung Korut. Mereka punya potensi yang besar karena warganya hebat-hebat. Tentunya kami sangat ingin melihat hubungan ini berjalan baik," ujar Trump dalam sebuah konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dikutip dari Business Insider, Jumat (8/6).
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan adanya kemungkinan penandatanganan perjanjian perdamaian Perang Korea pada saat bertemu Kim nanti.
"Sangat mungkin bagi kami tanda tangan perjanjian. Kami sudah membahas hal ini dengan mereka dan pihak lain. Memang terdengar sedikit aneh, tapi ini bisa jadi bagian termudah. Masa sulitnya nanti (setelah tanda tangan perjanjian)," jelas Trump.
Di kesempatan yang sama Trump menegaskan bahwa pihaknya tak ragu untuk "mengundurkan diri" bila negosiasi denuklirisasi di Singapura tak berjalan baik.
"Semoga tak akan terjadi, karena saya yakin Kim Jong-un mau melakukan sesuatu yang baik untuk rakyatnya, keluarganya, dan dirinya sendiri," tutup Trump.