Trump dan Putin Buka Peluang Kerja Sama di Suriah

17 Juli 2018 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Helinski (Foto: REUTERS/Leonhard Foeger)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Helinski (Foto: REUTERS/Leonhard Foeger)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persoalan Suriah menjadi salah satu topik bahasan yang dibicarakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kedua pemimpin dunia tersebut bertemu di Helsinki ibu kota Finlandia, Senin (16/7) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Bukan jadi rahasia lagi AS dan Rusia terlibat dalam krisis di Suriah. Walau sama-sama berdalih untuk mengusir ISIS dan kelompok ekstrem lainnya dari tanah Syam, mereka berada di dua kutub berbeda.
Dalam pertemuan di Helsinki, Trump menekankan, krisis yang ada di Suriah bukan hal sederhana untuk diselesaikan. Oleh sebab itu, Trump menyatakan negaranya membuka tangan lebar untuk bekerja sama dengan Rusia.
Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Helinski (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Helinski (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
"Kerja sama antara dua negara punya potensi besar menyelamatkan ribuan nyawa," sebut Trump di Helsinki, Senin (17/1).
Secara spesifik Trump menyebut, kerja sama antara Rusia dan AS yang dinginkan dirinya ada pada bidang kemanusiaan. Sebab, bantuan tersebut yang paling dibutuhkan masyarakat sipil Suriah saat ini.
"Saya pikir kami berdua akan sangat tertarik dengan untuk melakukan (kerja sama kemanusiaan) ini, dan kami akan melakukannya," sambung Trump.
ADVERTISEMENT
Terkait apakah mungkin AS-Rusia bekerja sama di bidang militer, Trump menyebut, komunikasi antar kedua militer terjalin dengan baik. Ia pun berharap komunikasi itu dapat terus berlanjut.
"Pada kenyataannya, militer kami telah menjalin komunikasi dengan baik satu sama lain bahkan lebih baik dari komunikasi antar pemimpin politiknya," tutur dia.
Sementara itu terkait keinginan Trump menjalin kerja sama dalam bidang bantuan kemanusiaan, Putin merespons positif ajakan itu.
"Demi mencapai kerja sama yang sukses di Suriah, kami memiliki semua komponen yang dibutuhkan," jelas Putin.
"Saya ingatkan, militer Rusia dan AS memiliki banyak pengalaman dalam menjalin komunikasi dan berkoordinasi di Suriah, komunikasi yanng terjalin telah membuat insiden berbahaya di udara atau daratan Suriah bisa dihindari," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Sejak lama AS dan Rusia berseberangan pendapat untuk masalah penanganan krisis Suriah. Sedari dulu Negeri Beruang Merah dikenal pendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad.
AS dan sekutunya bertolak belakang dengan langkah Rusia. Mereka bersama beberapa kelompok pemberontak, menginginkan agar Al-Assad lengser dari kursi kepresidenan.
Krisis Suriah merupakan buntut dari peristiwa Arab Spring 2011 lalu. Usai demo besar, Suriah terjerembab dalam perang saudara, akibatnya hingga 2017 korban tewas dalam konflik di Suriah mencapai lebih dari 350 ribu orang.