news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Menginjakkan Kaki di Korea Utara

1 Juli 2019 10:28 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump didampingi Kim Jong-un berjalan menuju wilayah Korea Utara. Foto: Brendan Smialowski/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump didampingi Kim Jong-un berjalan menuju wilayah Korea Utara. Foto: Brendan Smialowski/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu (30/6) mencetak sejarah. Ia jadi Presiden AS pertama yang menginjakkan kaki di tanah Korea Utara.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi saat Trump bertemu Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di zona demiliterisasi (DMZ) di perbatasan Korsel-Korut. Kim meminta Trump untuk sejenak berada di wilayah Korut.
Saat menginjakkan kaki di Korut Trump tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ucapan terima kasih pun disampaikan Trump kepada Kim yang telah memberikan kesempatan langka tersebut kepada dirinya.
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, di Panmunjom, Korea Selatan, (30/6). Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
"Ini suatu kehormatan saat Anda meminta saya melewati garis perbatasan," ucap Trump kepada Kim Jong-un seperti dikutip dari AFP, Senin (1/7).
"Saya sangat bangga bisa melangkah melewati garis perbatasan," sambung Trump.
Pertemuan Trump dan Kim dilaksanakan di sela kunjungan Trump ke Korsel. Sebelum tiba di Korsel, Trump menyampaikan ingin bertemu Kim di DMZ untuk sekadar menyapa dan bersalaman.
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, di Panmunjom, Korea Selatan, (30/6). Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Permintaan itu disambut positif Kim Jong-un. Pertemuan di DMZ pun terwujud dan berlangsung dengan lancar dan baik.
ADVERTISEMENT
Di DMZ, Trump dan Kim sepakat untuk melanjutkan dialog denuklirisasi di semenanjung Korea. Pembahasan itu selalu menjadi topik utama pertemuan kedua pemimpin baik saat di Singapura maupun di Vietnam.