Trump: Pangeran Saudi yang Ditahan Telah Memeras Negara

7 November 2017 9:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan Raja Salman (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Raja Salman (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berkomunikasi lewat sambungan telepon dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memuji penangkapan 11 pangeran oleh komisi antikorupsi yang dipimpin Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman.
ADVERTISEMENT
Menurut Trump, langkah anyar Raja Salman dan Pangeran Mohammad layak diapreasiasi. Pasalnya, mereka sudah melakukan tindakan yang tepat.
"Saya sangat mempercayai Raja Salam dan Putra Mahkota dari Arab Saudi, mereka sangat tahu apa yang harus dilakukan," ucap Trump seperti dikutip dari AFP, Selasa (7/11).
"Beberapa dari mereka (yang ditangkap) telah berlaku kasar dengan memeras negara ini selama bertahun-tahun," tambah Trump.
Selain itu, pujian dilayangkan Trump terkait rencana Raja Salman membangun wilayah moderat, damai, dan toleran.
Pada Sabtu lalu, televisi publik milik Kerajaan Arab Saudi mengumumkan penahanan 11 pangeran dan sejumlah mantan menteri oleh Lembaga Anti-Korupsi.
Penangkapan terhadap 11 pangeran Saudi, berlangsung hanya sehari setelah dekrit pembentukan lembaga itu disetujui dan diumumkan ke publik.
ADVERTISEMENT
Di antara yang ditangkap adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, miliarder Saudi yang punya gurita bisnis di seluruh dunia.
Pangeran Alwaleed di kantor perusahaannya (Foto: Gallery www.alwaleed.com.sa)
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Alwaleed di kantor perusahaannya (Foto: Gallery www.alwaleed.com.sa)
Alwaleed mengembangkan kekayaannya sebagai investor di pasar modal dan properti. Majalah Forbes pernah menobatkan Alwaleed sebagai orang paling kaya di dunia nomor 41.
Penangkapan sejumlah pejabat dan anggota keluarga kerajaan ini membuat publik berspekulasi. Beberapa media menduga penahanan ini merupakan manuver dan upaya Pangeran Mohammad bin Salman untuk memuluskan suksesi takhta dari ayahnya Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, kepada dirinya.
Apalagi dalam dekrit kerajaan lembaga pemberantasan korupsi pimpinan Pangeran Mohammad bin Salman punya wewenang besar. Selain punya hak untuk menyelidiki dugaan korupsi, lembaga itu boleh menahan orang, mencekal, hingga membekukan aset mereka.
ADVERTISEMENT