news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tuding Jenderal Kardus, Andi Arief Pastikan Demokrat Bersama Prabowo

9 Agustus 2018 2:50 WIB
Andi arief keluar kediaman sby (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Andi arief keluar kediaman sby (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief memastikan partainya masih bersama dalam koalisi Gerindra, PKS, dan PAN. Hal itu dia sampaikan setelah membeberkan alasannya menyebut Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus.
ADVERTISEMENT
“Sampai saat ini kami masih bersama Pak Prabowo,” kata Arief usai rapat internal Demokrat di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (9/8).
Andi menghormati niat Prabowo yang akan menemui SBY pada Kamis pagi nanti. Meski telah menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus, Andi mengatakan, Demokrat ingin menjadikan mantan Danjen Kopassus itu sebagai presiden.
“Tidak terganggu (koalisi), bukan terganggu ya. Karena bagi kami sebetulnya kami ini ingin mendorong Pak Prabowo untuk menjadi presiden. Orang yang didorong itu harus punya komitmen yang kuat,” ujar Andi.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggu kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggu kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
Oleh karena itu, Andi meminta Prabowo untuk memperhitungkan langkah politiknya, agar tak melakukan politik transaksional. Sebab, menurut Andi, Demokrat sama sekali tidak pernah meminta mahar, bahkan untuk posisi cawapres Prabowo.
ADVERTISEMENT
“Kita tidak pernah berselingkuh dengan siapapun. Karena kami yakin Pak Prabowo seorang jenderal yang punya hitungan yang bagus. Jadi inilah momentum untuk menang,” papar Andi.
Menurut Andi, Prabowo berusaha berpolitik transaksional tanpa diketahui oleh Demokrat. Oleh karena itu, Andi menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus.
“Pada hari ini kami mendengar justru sebaliknya. Ada politik transaksional yang berada di dalam ketidaktahuan kami yang sangat mengejutkan. Padahal untuk menang bukan berdasarkan politik transaksional. Tapi dilihat siapa calon yang harus menang,” ungkapnya.
"Itu yang membuat saya menyebutnya jadi jenderal kardus. Jenderal kardus itu jenderal yang enggak mau mikir artinya. Uang adalah segalanya," imbuhnya
Selain menuding Prabowo sebagai jenderal kardus, dalam Twitter-nya, Andi menuding Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno memberikan uang mahar kepada PAN dan PKS sebesar Rp 500 miliar, agar kedua partai itu dapat menerima Sandi sebagai cawapres Prabowo. Namun, Gerindra, PKS, dan PAN membantah hal itu.
ADVERTISEMENT