Tudingan Nuruzzaman soal Gerindra Main Isu Agama Tak Masuk Akal

13 Juni 2018 3:35 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andre Rosiade (Foto: Facebook/Andre Rosiade)
zoom-in-whitePerbesar
Andre Rosiade (Foto: Facebook/Andre Rosiade)
ADVERTISEMENT
Tudingan mantan Wasekjen Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman yang menyebut kader Gerindra bermain isu agama menimbulkan polemik baru. Namun, Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, pernyataan Nuruzzaman itu tidak masuk akal.
ADVERTISEMENT
"Mengenai pernyataan beliau yang menyatakan bahwa Gerindra memakai isu SARA hal itu merupakan pernyataan yang tidak masuk akal," kata Andre saat dihubungi kumparan, Rabu (13/6).
Secara pribadi, Andre tidak begitu kenal dengan Nuruzzaman karena dinilai tidak aktif di partai. Karena itu pula, Andrea merasa Nuruzzaman tidak paham betul soal kegiatan politik di Gerindra.
"Mungkin karena beliau tidak aktif, beliau tidak mengetahui bahwa Partai Gerindra mempunyai sayap partai di bidang agama dari berbagai agama yang menunjukkan Gerindra adalah partai nasionalis dan menjunjung kebhinekaan," jelas dia.
Mohammad Nuruzzaman. (Foto: Facebook Mohammad Nuruzzaman)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Nuruzzaman. (Foto: Facebook Mohammad Nuruzzaman)
"Bayangkan saja. Partai Gerindra ini adalah partai nasionalis. Pak Prabowo selalu menekankan nilai-nilai kebangsaan, kebhinekaan, dan semangat perjuangan dalam bingkai NKRI, lalu tiba-tiba Gerindra dituduh memainkan isu SARA?" ujar dia.
ADVERTISEMENT
Andre menjelaskan, dilihat dari surat pengunduran diri itu, Nuruzzaman tampaknya tidak sepenuhnya mendukung Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta seperti keputusan partai.
"Kalau kita baca surat yang bersangkutan, kita bisa merasakan secara tersirat bahwa yang bersangkutan tidak mendukung pasangan Anies dan Sandi, melainkan kemungkinan mendukung Ahok," ucap dia.
Andre menegaskan, Gerindra tidak sedikit pun menggunakan isu SARA dalam berpolitik, termasuk pada Pilkada DKI Jakarta. Gerindra justru mengedepankan program unggulan yang pro rakyat.
"Dan dalam Pilkada DKI tidak ada sedikipun kami Partai Gerindra memainkan isu SARA. Seperti OK OCE, menolak reklamasi, Rumah DP 0 rupiah. Program Pro Rakyat yang kami tawarkan. Bagaimana Jakarta untuk semua bukan hanya untuk sekelompok orang," tutup Andre.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman resmi mundur dari Partai yang dibelanya selama ini. Nuruzzaman menyebut salah satu alasan utamanya mundur adalah cuitan Waketum Gerindra Fadli Zon yang menurutnya telah menyinggung KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Menurutnya, sebelum mengomentari soal Gus Yahya, Fadli Zon seharusnya bertanya dulu kepada dirinya. Sehingga, ia tidak akan memandang komentar Fadli Zon tersebut sebagai perbuatan yang menyinggung santri NU.