Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan Diperkirakan Berlangsung 11 Hari

5 April 2018 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan tumpahan minyak di Balikpapan. (Foto: Instagram/@ranggaguns)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan tumpahan minyak di Balikpapan. (Foto: Instagram/@ranggaguns)
ADVERTISEMENT
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan luasan wilayah perairan laut di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, cukup besar. Luas laut yang tercemat akibat tumpahan minyak mentah yang terjadi pada Sabtu (31/3) mencapai ribuan hektare.
ADVERTISEMENT
"Luasannya mencapai 7.000 hektare dengan panjang pantai di sisi Balikpapan dan Penajam Paser Utara sekitar 60 kilometer," kata Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3EK) KLHK Tri Bangun Laksana seperti dikutip dari Antara, Kamis (5/4).
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) per 1 April 2018 menggunakan satelit Landsat dan Radar Sentinel 1A untuk mengambil gambar citra dari atas terkait luasan laut yang tercemar. Hasil analisis itu menyebutkan luasan wilayah laut yang terdampak tumpahan minyak akibat patahnya pipa penyalur di bawah laut milik Pertamina itu mencapai 12.987,2 hektare.
Pencemaran minyak (Foto: ANTARA FOTO/Sheravim)
zoom-in-whitePerbesar
Pencemaran minyak (Foto: ANTARA FOTO/Sheravim)
Data tersebut terdapat dalam laporan Tim Penanganan Kejadian Tumpahan Minyak di Perairan Teluk Balikpapan.
P3EK menjadi bagian dari tim bersama dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Ditjen Penegakan Hukum, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kaltim Unit Balikpapan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Pontianak Satuan Kerja Balikpapan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tanaman mangrove seluas 34 hektare di Kelurahan Kariangau RT01 dan RT02, 6.000 mangrove di Kampung Atas Air Margasari, 2.000 bibit mangrove, juga di Kampung Atas Air, dan biota laut kepiting, dan satu pesut (Orcaella brevirostris) ditemukan mati di Pantai Banua Patra.
"Masyarakat di Penajam dan Balikpapan Barat mengeluhkan mual dan pusing akibat bau minyak," kata Sony, panggilan Tri Bangun Laksana.
Sampai hari keempat setelah kejadian, masih ditemukan lapisan minyak di perairan, tiang, dan kolong rumah penduduk di Kelurahan Margasari, Kelurahan Kampung Baru Ulu, dan Kelurahan Kampung Baru Ilir, serta Kelurahan Kariangau, seluruhnya di Balikpapan Barat.
Sony mengatakan, diperkirakan wilayah Balikpapan masih berada dalam status darurat tumpahan minyak hingga 11 hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Pertamina selaku pengelola Kilang Balikpapan dengan dibantu banyak pihak terus berupaya membersihkan laut Teluk Balikpapan dari tumpahan minyak tersebut.
Pada hari pertama kejadian tumpahan yang disusul kebakaran minyak di Teluk Balikpapan, dua orang ditemukan tewas dan seorang luka bakar. Hingga Selasa (3/4), seluruhnya ditemukan kemudian tiga orang lagi dalam kondisi meninggal dunia.
Selain itu, sudah empat hari ini juga sebanyak 162 perahu nelayan tidak bisa dipakai melaut karena alat tangkap mereka ikut tercemar minyak.