aksi mahasiswa surabaya-madura

Tuntutan Diterima DPRD Jatim, Massa Surabaya Menggugat Bubarkan Diri

26 September 2019 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa mahasiswa mulai berdatangan ke DPRD Jawa Timur. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Massa mahasiswa mulai berdatangan ke DPRD Jawa Timur. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Demonstrasi mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat dengan tajuk 'Surabaya Menggugat' yang berlangsung pada Kamis (26/9) berakhir dengan damai. Meski awalnya aksi sempat diwarnai kericuhan pelemparan batu dan kapak, polisi langsung kembali menertibkan massa.
ADVERTISEMENT
Tertibnya massa itu juga tak terlepas dari peran Ketua DPRD Jatim Kusnadi yang menemui demonstran. Kusnadi bersedia memenuhi tuntutan massa untuk mendesak Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu yang menganulir UU KPK yang baru.
Selain itu, Kusnadi juga bersedia memenuhi 5 tuntutan massa lainnya. Kusnadi kemudian menandatangani perjanjian tersebut. Usai ditandatangani, peserta berangsur membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB.
Tuntutan massa mahasiswa di Surabaya yang diteken Ketua DPRD Jatim. Foto: Dok. Istimewa
Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengaku mengapresiasi atas aksi yang dilakukan elemen mahasiswa dan masyarakat sipil secara damai.
"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih dulu ke masyarakat Jawa Timur yang hari ini melaksanakan unjuk rasa di depan kantor DPRD provinsi. Alhamdulillah secara keseluruhan untuk jalannya unjuk rasa, kita bisa melihat semuanya berjalan dengan tertib," ujar Luki di Kantor DPRD Jatim Jalan Indrapura Surabaya, Kamis (26/9).
ADVERTISEMENT
Pasukan Asmaul Husna yang masih berjaga di depan DPRD Jatim meminta massa untuk segera pulang dan tidak bekerumun.
"Ini tuntutannya sudah semuanya, makanya kami polwan-polwan, kami turunkan semuanya untuk menyampaikan membacakan Asmaul Husna untuk mendinginkan. Mudah-mudahan mereka bisa kembali dengan tertib, mudah-mudahan kami akan terus mengimbau menyampaikan mereka untuk bisa kembali dengan tertib," paparnya.
Luki menuturkan, bila ada masa yang belum membubarkan diri, pihaknya bakal mengambil pendekatan secara baik agar massa tidak bergerombol.
"Yang jelas kami akan lakukan secara kekeluargaan, secara persuasif dan kami akan kedepankan komunikasi dengan mereka. Permintaannya mereka sudah dilaksanakan semuanya, kita lihat apa lagi yang mereka inginkan mudah-mudahan kurang lebih sekitar 500 orang ini kita akan tetap melakukan komunikasi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten