Turis Korea dan China di Bali Bisa Jadi Sasaran Tour Guide Ilegal

9 April 2018 19:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua HPI Bali Nyoman Nuarta. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua HPI Bali Nyoman Nuarta. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali terus mengawal kasus pemukulan anggotanya divisi Bahasa Mandarin oleh tour guide ilegal. HPI kini juga mengimbau pihak imigrasi lebih tegas menyikapi kemunculan tour guide ilegal bahasa lainnya di Bali.
ADVERTISEMENT
Ketua HPI Bali I Nyoman Nuarta menjelaskan, turis yang berpotensi menggunakan tour guide ilegal di Bali adalah turis dari Korea dan Rusia. Maka ia ingin kasus pemukulan itu secara hukum hingga tuntas, agar memberikan efek jera bagi tour guide asing illegal lainnya.
“Potensi kasus yang akan terjadi, karena di Bali ini tidak hanya di segmen market China. Yang berpotensi menggunakan tour guide asing adalah Mandarin, Korea dan Rusia,” ujar Nuarta di kantornya, Denpasar, Senin (9/4).
Pemukulan antara sesama tour guide. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemukulan antara sesama tour guide. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Nuarta menegaskan, pihak imigrasi hendaknya segera menindaklanjuti laporan HPI Bali terkait kasus tersebut. Saat ini pihak HPI Bali juga sedang mendata WNA di Bali yang melakukan pekerjaan sebagai tour guide illegal untuk disampaikan kembali ke pihak Imigrasi Ngurah Rai.
ADVERTISEMENT
“Kalau tidak mengaktualisasi apa yang kami sampaikan, maka perlu dipertanyakan kultur Imigrasi ini. Tadi dari pihak Imigrasi meminta kami WhatsApp jika menemukan kasus tersebut di lapangan, sudah ada political will untuk mengubah citra negatif selama ini,” paparnya.
“Untuk itu sedang dicatat data-datanya, ini sambil jalan. Saat ini sedang didata oleh anggota kami di Divisi Mandarin” lanjut Nuarta.
Kepala Imigrasi Ngurah Rai, Amran Aris, menambahkan pihaknya akan membentuk 3 tim untuk disebarkan ke 3 kecamatan yang jadi wilayah kewenangan Imigrasi Ngurah Rai. Tim tersebut bertujuan untuk memantau langsung dan menjamin keamanan WNA di Bali.
“Sekarang ini kan Imigrasi Ngurah Rai dilimpahkan banyak sekali SDM, 207 CPNS. Ini yang akan saya berdayakan. Selain untuk memastikan WNA di Bali nyaman, juga untuk menyasar mereka yang tidak disiplin,” jelas Amran.
ADVERTISEMENT