Turki Mencekam usai Trump Pindahkan Ibu Kota Israel ke Yerusalem

7 Desember 2017 21:34 WIB
Bendera Turki (Foto: ILYAS AKENGIN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Turki (Foto: ILYAS AKENGIN / AFP)
ADVERTISEMENT
Keputusan berani yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem memunculkan banyak pertentangan masyarakat dunia. Respons tersebut salah satunya muncul di Turki, di mana masyarakatnya berdemo pada Rabu (6/12).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, demonstrasi dilakukan tepat setelah Presiden Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Aksi tersebut diwarnai dengan teriakan para demonstran yang mengutuk tindakan Presiden AS ke-45 itu.
"AS pembunuh, keluarlah dari Timur Tengah, jatuhlah Amerika,” teriak demonstran.
“Yerusalem untuk umat Islam dan akan tetap begitu selamanya," ucap panitia aksi demonstrasi dalam pernyataan mengenai aksi tersebut.
Terlihat bendera Palestina berkibar di tengah kerumunan demonstran. Selain bendera, ada juga tulisan-tulisan ‘Bebaskan Palestina’ yang terpampang di pagar Kedubes AS.
Pendemo membawa bendera Palestina menolak. (Foto: Joe Penney/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pendemo membawa bendera Palestina menolak. (Foto: Joe Penney/Reuters)
Selain itu, demonstrasi yang dilakukan hingga malam hari terlihat semakin mencekam dengan adanya kobaran nyalaan api dari flare yang dibawa demonstran.
Tindakan protes tersebut sebenarnya sudah dapat diprediksikan oleh para pemimpin dunia, salah satunya Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Erdogan dalam pidatonya mengatakan tindakan Trump akan menyulut amarah dari masyarakat muslim di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Peringatan tersebut bukan ancaman kosong, terbukti dengan tindakan masyarakat Turki yang melakukan gerakan protes untuk menentang keputusan tersebut.
Tak hanya Turki, Hamas pun mendeklarasikan bahwa akan melakukan 'Intifada' jilid tiga di hari Jumat esok. Seruan ini disampaikan oleh Pemimpim Hamas, Ismail Haniya, Kamis (7/12).
Yerusalem - Intifada 1987 (Foto: AFP/Sven Nackstrand)
zoom-in-whitePerbesar
Yerusalem - Intifada 1987 (Foto: AFP/Sven Nackstrand)
“Kami menyerukan dan akan melakukan peluncuran Intifada di hadapan musuh zionis," kata Haniya dalam pidatonya di Gaza, dikutip AFP.
Pembelaan pun datang dari Trump. Ia mengatakan, dirinya hanya menepati janji kampanye saat pemilihan Presiden AS lalu. Dalam masa kampanye, Trump berjanji akan memindahkan Kedubes AS di Israel dari Tel aviv ke Yerusalem.
“Ketika presiden-presiden sebelumnya hanya membuat janji kampanye dan mereka gagal menepatinya, hari ini saya akan menepati janji tersebut,” ujar Trump.
ADVERTISEMENT