news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tutut Soeharto Kampanye di Tambak Lorok, Desa yang Dikunjungi Jokowi

4 Maret 2019 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siti Hardiyanti Rukmana sambangi Tambak Lorok, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Siti Hardiyanti Rukmana sambangi Tambak Lorok, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Popularitas kawasan Tambak Lorok, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah makin memikat banyak pejabat. Makin banyak tokoh nasional yang berkunjung ke kawasan pesisir di Kota Lunpia ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengunjungi Tambak Lorok hanya bersama sopirnya. Kemudian disusul Waketum Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo juga sempat berkunjung dan berdialog dengan warga sekitar.
Kini giliran puteri Presiden ke-2 RI, Siti Hardijanti Rukmana. Senin (4/3), wanita yang akrab disapa Tutut ini, bersama para pengurus Partai Berkarya kampanye di Tambak Lorok untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan dan buruh ini.
Selain melihat langsung, Tutut juga memberikan bantuan dan fasilitas pelatihan keterampilan mengolah hasil laut bagi kalangan ibu rumah tangga. Yang menarik, saat Tutut berdialog dengan warga, beberapa masyarakat mencurahkan kerinduannya pada sosok Ayahnya, Soeharto.
Salah satunya Sarofah. Kepada Tutut, ia menyampaikan masih ingat saat putri tertua Soeharto itu mengunjungi Tambak Lorok beberapa tahun lalu saat masih menjadi anggota DPR.
Siti Hardiyanti Rukmana sambangi Tambak Lorok, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
"Saya masih ingat, dulu ibu (Tutut, red) pernah meresmikan TPI di sini. Saat itu saya masih muda," kata wanita yang kini sudah berusia 53 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sarofah mengaku juga sangat mengagumi sosok Soeharto, ayah Mbak Tutut. Bahkan dirinya meyakinkan kepada mantan Menteri Sosial Republik Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII itu, bahwa dirinya sampai menangis saat Pak Harto lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI tahun 1998 lalu.
"Saat Pak Harto lengser saya nangis. Bahkan sampai saat ini saya masih benci dengan orang-orang yang melengserkan. Pak Harto orang baik, semoga keturunannya ada yang bisa meneruskan cita-cita beliau sebagai pemimpin bangsa," katanya.
Menanggapi hal ini, Tutut menegaskan, dirinya sangat terharu masyarakat masih mengingat sosok Pak Harto dan mengingat apa yang diperjuangkannya selama masih menjadi presiden RI.
Siti Hardiyanti Rukmana sambangi Tambak Lorok, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Itu membuktikan bahwa yang dilakukan mendiang Pak Harto sungguh positif. Pihaknya melalui Partai Berkarya juga akan melanjutkan beberapa program yang bagus dari sang ayah. Hal itu demi cita-cita bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tapi saya akui tak semua program Bapak bagus. Kalau yang bagus akan kami lanjutkan, kalau yang tidak akan ditinggal. Tidak semua harus kita kerjakan, akan dipilah-pilah mana yang baik," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tutut ke Tambak Lorok didampingi beberapa pengurus dan kader Partai Berkarya. Di antaranya Annisa Trihapsari, Eno Sigit yag merupakan Ketua DPP Partai Berkarya, Sultan Djorghi, dan Siti Hutami Endang Adiningsih alias Mamik Soeharto.