news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

UGM Jelaskan Beda Perlakuan pada Tsamara dan Sudirman Said

15 November 2018 11:23 WIB
Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kehadiran Ketua DPP PSI Tsamara Amany sebagai pembicara di Universitas Gadjah Mada dalam acara Feminist Talkshow bertajuk 'Perempuan dalam Kebijakan Publik' menimbulkan pro dan kontra. Pasalnya, politikus Partai Gerindra Sudirman Said beberapa bulan lalu dilarang untuk menggelar diskusi di UGM.
ADVERTISEMENT
Muncul spekulasi bahwa UGM bias dalam hal ini. Menanggapi hal itu, Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani mengatakan, Tsamara diizinkan oleh pihak kampus untuk mengisi acara sebagai pembicara karena panitia penyelenggara, yaitu Srikandi Fisipol UGM, telah menjalankan prosedur yang diminta oleh pihak kampus.
“Itu kan kemarin yang Sudirman Said, saya sampaikan berkali-kali, itu persoalan administratif, murni administratif. Jadi jika tidak ada persoalan administratif, semua dijalankan dengan baik saja, dengan sesuai peraturan yang ada, boleh-boleh saja (Sudirman Said menjadi pembicara),” jelas Iva, Kamis (15/11).
Iva menegaskan pihak kampus tidak bias atau pun memihak salah satu kubu. Apalagi, kata dia, juru bicara Prabowo-Sandi Faldo Maldini juga pernah diundang oleh Fakultas Teknik UGM sebagai salah satu pembicara. Sayangnya, Faldo tidak bisa hadir karena berhalangan.
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (tengah) menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (tengah) menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
“Kemarin di Fisipol juga mengundang beberapa dari kedua belah pihak kita undang juga. Terus Faldo Maldini juga pernah ada kemudian beliau berhalangan di hari H-nya. Tapi posternya juga sudah beredar ke mana-mana bahwa Faldo Maldini juga diundang,”ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Iva menegaskan bahwa UGM sebagai institusi pendidikan terbuka untuk semua informasi dan acara yang sifatnya bersifat pendidikan. Hanya saja, kampus tidak bisa dipakai untuk ajang kampanye.
“Mau berbicara ilmiah, siapapun yang berbicara ilmiah di UGM boleh saja. Selama memang prosedur yang dilakukan pas dan melewati prosedur yang benar, penyelenggaranya siapa, penanggung jawab siapa jelas,” tegasnya.
Sebelumnya, Tsamara menolak kegiatannya sebagai pembicara di UGM merupakan ajang kampanye. Ia menegaskan hadir sebagai pembicara murni untuk menyuarakan masalah gender dan kekerasan pada perempuan.
Sudirman Said memberikan materi dalam Seminar Kebangsaan 'Kepemimpinan di Era Milenial' di Sleman,Yogyakarta. (Foto: dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said memberikan materi dalam Seminar Kebangsaan 'Kepemimpinan di Era Milenial' di Sleman,Yogyakarta. (Foto: dok. istimewa)
“Saya kira saya di sini murni berbicara masalah gender, masalah kekerasan seksual. Tidak ada niat kampanye apapun. Saya enggak mengajak memilih, jadi nggak ada persoalan itu. Ini juga sudah jauh-jauh hari kita bicarakan,” kata Tsamara, Rabu (14/11).
ADVERTISEMENT
Sudirman Said juga telah menyampaikan sikapnya terkait hal ini. Ia menghormati keputusan UGM dan menganggap masalahnya sudah lama selesai.
Meski demikian, Sudirman meminta UGM dan seluruh universitas di Indonesia mampu menjaga marwahnya, dan memberi ruang untuk menyampaikana pendapat secara bebas.
"Saya dan masyarakat pasti berharap agar seluruh kampus mampu menjaga marwahnya sebagai pusat pemikiran dan peradaban yang dapat diandalkan. Sebagai pusat pemikiran kampus harus terbuka menjadi sarana diskursus, memberi ruang kebebasan berpikir dan berpendapat," ucap Sudirman.