Ulama Aceh Dukung Joko Widodo Aktif Klarifikasi Hoaks

6 Maret 2019 5:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Sejumlah ulama Aceh bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (5/3). Dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, ulama Aceh menegaskan dukungannya kepada Jokowi.
ADVERTISEMENT
Di hadapan para ulama Aceh, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang turut hadir dalam pertemuan mengingatkan, pentingnya menjaga persatuan di masa pemilu. Meski berbeda pilihan, Lukman mengatakan bahwa Joko Widodo ingin masyarakat Aceh tetap rukun.
"Keragaman ini jangan sampai ditempuh dengan cara-cara tidak sehat. Apalagi dengan menebarkan fitnah yang akibatnya tidak hanya kepada calon yang tampil, apakah caleg atau capres, tapi keutuhan bangsa ini secara keseluruhan," tutur Lukman.
Lukman juga menjelaskan, ulama Aceh berharap agar Joko Widodo tidak lagi bersikap pasif terhadap kabar-kabar bohong yang beredar. Seperti diketahui, memang ada isu-isu miring yang menyerang Jokowi seperti soal PKI dan kriminalisasi ulama.
"Mereka mengharapkan Presiden tidak lagi diam saja menyikapi isu-isu yang tidak berdasar. Serta meminta Presiden lebih tegas menjawab dan klarifikasi isu-isu yang berkembang di media sosial," jelas Lukman.
ADVERTISEMENT
Pertemuan itu dihadiri 94 ulama dan tokoh masyarakat Aceh. Mereka pun dengan tegas menyampaikan dukungan kepada pemerintah untuk menangkal berita bohong atau hoaks yang beredar di masyarakat.
"Karena kami harus membenarkan yang benar dan untuk apa kita benarkan yang salah," timpal Walid Nurul Zahri sebagai pewakilan ulama Aceh.
Nurul juga menjelaskan, kondisi kerukunan beragama di Aceh tetap terjaga di tengah masa pemilu. Ia pun mengimbau kepada umat Muslim untuk tetap menjaga kerukunan meski memiliki pilihan berbeda terkait politik.
"Ya mudah-mudahan hadapilah pesta demokrasi ini dengan damai dan penuh pengertian. Bermainlah dengan baik, berlagalah dengan sopan, jangan ada fitnah, jangan pecah belahkan bangsa karena kepentingan sesaat," Nurul menegaskan.