Ulama Saudi: Wasathiyah Islam Harus Diketahui Masyarakat Non-Muslim

3 Mei 2018 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KTT ulama se-dunia di Bogor (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KTT ulama se-dunia di Bogor (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wasathiyah Islam adalah sifat yang pertengahan umat Islam dalam bersikap, tidak ekstrem ke kanan atau ke kiri, moderat dalam penerapannya. Nilai-nilai yang disepakati dalam Pesan Bogor pada pertemuan ulama dunia ini diharapkan tidak hanya dipahami oleh umat Islam, namun juga harus diketahui masyarakat non-Muslim.
ADVERTISEMENT
"Yang terpenting adalah, pesan ini jangan hanya untuk umat Islam saja," kata Dr. Abdul Rahman bin Abdullah Al-Zaid, asisten Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, dalam forum High Level Consultation of World Moslem’s Scholars on Wasatiyyat Islam, di Bogor, Kamis (3/5).
"Kita sangat perlu menjelaskan pada masyarakat non-Muslim dan kepada negara-negara non-Islam untuk memperlihatkan citra islam yang sebenarnya dan peradaban khas yang dimiliki kaum muslimin," lanjut Abdul Rahman lagi.
Dalam pertemuan tersebut sekitar 100 ulama, tokoh, dan para cendekiawan Islam, menyepakati Pesan Bogor yang berisi komitmen menghidupkan kembali sifat wasathiyah yang telah dipraktikkan sejak zaman Nabi Muhammad dan para Khalifah Islam terdahulu.
Ada 7 nilai yang terkandung dalam wasathiyah, dan termaktub dalam Pesan Bogor, termasuk di antaranya menghormati perbedaan, berperilaku proporsional, dan adil dengan tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Abdul Rahman mengatakan, nilai-nilai mulia wasathiyah ini banyak yang tidak diketahui oleh masyarakat non-Muslim sehingga memicu kesalahpahaman, termasuk Islamofobia.
"Di beberapa kurikulum pendidikan di masyarakat non-Muslim, mereka memberikan islam dan kaum Muslimin cap yang tidak benar," kata Abdul Rahman.
Untuk memperkenalkan wasathiyah Islam, dia juga mengimbau umat Muslim di negara non-Muslim untuk menerapkan nilai-nilai wasathiyah. Hal ini demi terciptanya masyarakat yang makmur, damai, inklusif, dan harmonis, seperti yang tertuang dalam Pesan Bogor.
"Wasathiyah Islam bukan untuk kepentingan umat Islam di negara-negara Islam saja, tetapi juga umat Islam di negara non-Muslim, sehingga mereka bisa membantu negara tempat mereka berada untuk memantapkan hal-hal yang sudah mantap dalam ajaran Islam," kata Abdul Rahman.
ADVERTISEMENT